Mengenal tumbuhan paku atau pakis beserta struktur, klasifikasi, ciri-ciri secara umum hingga beberpa contoh tumbuhan paku yang sering kita temukan baik itu di hutan, kebun, hingga dipekarangan rumah.
Banyak sekali jenis tumbuhan di muka bumi ini, mulai dari yang berbunga, berbuah, hingga yang tidak. Beberapa jenis tumbuhan ada yang kembang biak dengan biji, dimana jenis bijinya ada yang berkeping satu (monokotil) ada yang berkeping dua (dikotil), tapi kamu juga perlu tahu bahwa ada yang berkembang biak dengan menebarkan sel Spora, tumbuhan ini dari jenis Paku-pakuan atau pakis.
A. Apa itu Tumbuhan Pakis atau Paku-Pakuan?
Pengertian tumbuhan paku adalah tumbuhan yang memiliki Tracheophyta atau pembuluh sejati tapi tidak menghasilkan biji dan untuk reproduksinya menggunakan Spora. Tumbuhan Pakis merupakan tumbuhan Autrotrof yang memiliki kemampuan untuk meyusun zat makanannya secara mandiri maupun untuk organisme lainnya. Tumbuhan ini juga memiliki batang, akar, dan daun tapi ada sebagian jenisnya berukuran kecil. Perlu diketahui juga tumbuhan paku berkembang biak dengan cara Vegetatif menyebarkan Sporanya sebagai alat perkembangbiakan jadi tidak dengan biji-bijian.
Persebaran tumbuhan pakis hampir di seluruh dunia terutama daerah tropis lembab, kecuali daerah dingin dengan salju abadi. Saat ini diketahui memiliki sekitar 12000 spesies yang tersebar hampir di seluruh dunia. Meski sering dianggap sebagai tumbuhan pengganggu atau parasit, ada juga jenis-jenis tertentu yang digunakan sebagai hiasan pekarangan rumah misalnya seperti tanaman Suplir.
B. Struktur Tumbuhan Paku
Berikut ini struktur tumbuhan paku yang dibagi kedalam tiga bagian, antara lain:
1. Bagian Akar
Seperti tumbuhan lainnya, paku-pakuan memiliki akar yang berbentuk serabut dan pada bagian unjung akarnya memiliki kaliptra (pelindung akar).
2. Bagian Batang
Struktur tumbuhan paku selanjutnya yaitu batang, paling pendek memiliki batang hanya 0.5 mm. Sehingga ada jenis tertentu yang seperti tidak memiliki batang tapi sebenarnya di dalam tanah terdapat rimpang . Selain itu ada juga jenis tertentu yang batangnya tampak hingga ada yang memiliki cabang sepeti Cyathea, Suplir.
3. Bagian Daun
Daun paku-pakuan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu Mikrofil dan Makrofil. Mikrofil merupakan daun yang berukuran sangat kecil hampir menyerupai gumpalan yanga ada pada pada batang dan tulang daun, sedangkan daun Makrofil berukuran seperti daun biasa atau daun sejati yang bisa berguna untuk Berfotosintesis. Terdapat paku-pakuan dengan jenis tertentu yang tergolong unik karena bakal daun saat masih muda menggulung secara melingkar.
Baca Juga: Tumbuhan Dikotil adalah: Pengertian, Ciri, Struktur, dan Contohnya.
Baca Juga: Tumbuhan Monokotil: Struktur Biji, Ciri, Klasifikasi, dan Contohnya.
C. Jenis atau Klasifikasi Tumbuhan paku
Berikut ini klasifikasi tumbuhan paku yang pada dasarnya dibagi menjadi 4 bagian:
1. Paku Kawat / Rambut (Lycopodiinae)
Merupakan jenis dari paku-pakuan yang memiliki daun kecil / Mikro dengan susunan daun spiral, batangnya menyerupai kawat, daunnya tidak memiliki klorofil sehingga tidak bisa berfoto sintesisi. Sering disebut juga tanaman paku rambut, sumber makanannya didapatkan dari amur yang bersimbiosis dengannya, dan sering menempel pada pohon.
2. Paku Purba (Psilophytinae)
Bisa dikatakan tanaman paku yang masih primitif dan terancam punah, sebagian besar jenis-jenisnya ada yang sudah punah. Banyak yang menemukan jenis ini dalam bentuk fosil, cirinya memiliki daun mikrofil hingga ada yang tidak memiliki daun.
3. Paku Sejati (Filicinae)
Ciri utamanya yaitu memiliki daun makrofil atau berdaun besar, memiliki tulang daun, sebagian besar daun mudanya akan menggulung, memiliki padang yang tampak dan sebagian besar jenisnya tidak bercabang. Sebagain besar orang menyebut paku sejadi tengan tanaman pakis. Tanaman pakis ada yang menempel pada tumbuhan lain, hingga yang tumbuh di daerah perairan.
4. Paku Ekor Kuda (Equisetinae)
Hingga saat ini klasifikasi tumbuhan paku ekor kuda termasuk yang masih lestari. Ciri-cirinya memiliki daun tunggal dengan daun yang kecil dan sebagian jenis ada yang tersusun spiral, tumbuh di tempat lembab, pada umumnya berbatang hijau, dan memiliki ruas.
D. Ciri-Ciri Tumbuhan Paku
Seperti yang telah dijelaskan bahwa ciri-ciri tumbuhan paku yang paling utama yaitu repoduksinya menggunakan spora, selain itu tumbuhan ini juga memiliki pembuluh pengangkut (Tracheophyta):
- Tumbuh di daerah tropis basah atau di daerah yang lembab.
- Sebagian jenisnya ada yang memiliki daun menggulung saat masih muda dan berbulu.
- Bisa berepoduksi secara vegetatif dengan melakukan peleburan gamet jantan dan betina.
- Tidak memiliki bunga, buah, dan iji dan berkembangbiak dengan spora.
- Memiliki sistem pembuluh pengangukt baik itu pada akar, batang, hingga daun.
- Sebagian besar jenisnya tidak memiliki cabang dan tidak merambat.
Baca Juga: Bagian-Bagian Bunga dan Fungsinya.
E. Cara Tumbuhan Paku Berkembang Biak Dengan Spora
Seperti yang dijelaskan di atas bahwa tumbuhan paku berkembang biak dengan cara vegetatif atau dengan cara tidak kawin, dimana spora menjadi sel inti yang berfungsi sebagi alat untuk berkembang biak. Inti sel spora dibentuk pada daun dan leaknya pada kotak spora (sporangium). Biasanya sporangium terdapat pada tepi daun bagian bawah yang berwarna kecoklatan, daun yang dapat mengasilkan spora disebut daun subur (fertil). Jika sporangium sudah pecah maka sel-nya akan keluar menyebar terbawa angin dan jatuh di tempat yang memungkinkan untuk tumbuh.
F. Contoh Tumbuhan Paku
1. Suplir
Tumbuhan suplir termasuk kedalam paku-pakuan Pterydophyta, karena memiliki batang, akar, dan daun yang lebar. Sebagian besar tumbuh di tanah dengan cara bergerombol dengan akar serabut dan sebagian jenis suplir ada yang hidup di tempat terbuka, sebagi paku-pakuan tanah cara berkembang biak suplir menggunakan spora yang terletak bada tepi daun bagian bawah. Sebagian orang juga sering menjadikan suplir sebagi tanaman hias uantuk halaman rumah.
2. Pakis Lidah Kolam
Contoh tumbuhan paku selanjutnya yaitu pakis lidah kolam (Microsorum pteropus) merupakan jenis paku-pakuan yang sering ditaruh sebagi penghias akuarium, karen mudah tumbuh di air. Tumbuhan ini sering ditemukan juga di kolam atau daerah sungai yang dnagkal. Cirinya memiliki daun hijau yang memanjang menyerupai lidah. Tapi tumbuhan ini tidak disuakai ikan, karena rasanya yang pahit. Untuk penghias akuarium tumbuhan ini sangat populer karena mudah perawatannya.
3. Pakis Boston
Disebut juga dengan pakis pedang berasal dari benua amerika tepatnya di negara Mexico, tapi saat ini banyak juga yang tumbuh di negara asia tenggara salah satunya Indonesia. Tanaman ini sering dijadikan tanaman hias, karena mudah sekali beradaptasi, bahkan mampu bertahan dibawah terik matahari dalam jangka waktu tertentu. Selain itu cara penanamannyapun cukup mudah bisa di tanah langsung atau bisa menggunakan pot dan tidak diperlukan perawatan khusus.
4. Semanggi Air
Semanggi air habitatnya di tepi sungai, sawah, kolam tanah, raa, daerah berlimpur atau daerah berair dangkal lainnya. Saat ini populasi persebarannya sudah sulit untuk di temukan, terutama di daerah dekat perkotaan karena habitatnya seperti sawah dan daerah ber air dangkal lainnya sudah beralih fungsi menjadi jalan, atau bangunan. Tumbuhan ini di daerah perairan tumbuh dengan batang hingga 20 cm, dan biasa tumbuh berdampingan dengan tumbuhan air lainnya seperti genjer, rumput air, dan eceng. Masyarakat sering menganggap semanggi air sebagi parasit yang mengganggu tumbuhan padi di sawah.
5. Paku Ekor Kuda
Tanaman paku-pakuan ini memiliki akar sejati dan beberapa sumber menyebutkan bahwa terdapat sekitar 20 jenis paku ekor kuda. Ciri tumbuhannya secara umum yaitu memiliki batang yang bercabang tunggal ada juga yang tidak dan batang mengandung silika. Sporanya tersimpan pada struktur yang berbentuk ganda yang terletak pada ujung batang.
Akhir kata, itulah pengertian tumbuhan pakis atau yang dikenal dengan paku-pakuan, beserta ciri dan beberapa contohnya yang dapat ditemukan di sekitar kita. Semoga pembahasan singkat ini dapat memberikan manfaat terutama dalam menambah wawasan, jika ada kesalahan kata mohon maaf, cukup sekian dan terimakasih.