Artikel ini berisi informasi mengenai pengertian rejection block dalam trading, bagaimana cara mengidentifikasinya, serta bagaimana konsep ini dapat digunakan dalam strategi trading yang efektif.
Dalam analisis teknikal, terdapat berbagai istilah yang membantu trader dalam memahami pergerakan harga. Salah satu konsep yang cukup penting namun sering diabaikan adalah rejection block.
Konsep ini berkaitan dengan penolakan harga pada level tertentu yang dapat memberikan sinyal kuat bagi trader dalam mengambil keputusan.
Pengertian Rejection Block Dalam Trading
Rejection block adalah sebuah zona harga di mana pasar mengalami penolakan kuat dari level tertentu, menyebabkan harga berbalik arah. Biasanya, rejection block terbentuk ketika ada lonjakan harga yang signifikan tetapi kemudian ditolak oleh pasar, menciptakan area support atau resistance yang kuat.
Konsep ini sering digunakan oleh trader yang mengandalkan price action, karena rejection block dapat menjadi indikasi kuat mengenai potensi pembalikan atau kelanjutan tren. Jika harga kembali ke area rejection block dan menunjukkan tanda-tanda penolakan lagi, maka peluang bagi trader untuk masuk ke pasar dengan risiko yang lebih terkontrol akan lebih besar.
Baca juga: Pengertian Mitigation Block dalam Trading: Konsep, Manfaat, dan Cara Menggunakannya
Ciri-Ciri Rejection Block dalam Trading
Agar dapat mengidentifikasi rejection block dengan lebih akurat, ada beberapa karakteristik utama yang perlu diperhatikan:
- Candle dengan Sumbu Panjang: Rejection block sering kali terlihat pada candlestick dengan ekor (wick) panjang, menandakan adanya tekanan dari pembeli atau penjual pada level tertentu.
- Volume Perdagangan yang Signifikan: Biasanya, area rejection block memiliki lonjakan volume perdagangan karena adanya banyak partisipasi pasar yang menyebabkan penolakan harga.
- Terjadi pada Level Support atau Resistance Kuat: Rejection block sering terbentuk di area yang sebelumnya telah diuji oleh harga sebagai support atau resistance.
- Reaksi Harga Saat Kembali ke Zona Tersebut: Jika harga kembali ke rejection block dan mengalami penolakan lagi, ini dapat menjadi sinyal bahwa zona tersebut masih valid.
Bagaimana Menggunakan Rejection Block dalam Trading?
Rejection block dapat digunakan dalam berbagai strategi trading, baik untuk trading harian (day trading), swing trading, maupun posisi jangka panjang. Berikut beberapa cara memanfaatkannya:
1. Sebagai Entry Point
Trader dapat menggunakan rejection block sebagai titik masuk untuk melakukan pembelian atau penjualan. Jika harga mendekati rejection block dan menunjukkan sinyal pembalikan seperti candlestick reversal (misalnya pin bar atau engulfing), ini bisa menjadi indikasi entry yang baik.
2. Sebagai Konfirmasi Tren
Jika harga menembus rejection block dan tetap bergerak dalam arah yang sama dengan tren sebelumnya, ini bisa menjadi konfirmasi bahwa tren masih berlanjut. Sebaliknya, jika harga tertahan di rejection block dan berbalik, ini bisa menjadi sinyal pembalikan tren.
3. Menentukan Stop Loss dan Take Profit
Rejection block juga dapat digunakan untuk menentukan level stop loss dan take profit. Trader dapat menempatkan stop loss di atas atau di bawah rejection block untuk mengurangi risiko, sementara take profit dapat ditempatkan di level support atau resistance berikutnya.
4. Kombinasi dengan Indikator Lain
Untuk meningkatkan akurasi analisis, rejection block dapat dikombinasikan dengan indikator teknikal lainnya seperti RSI (Relative Strength Index), Moving Averages, Bollinger Bands, atau Fibonacci Retracement.
Contoh Penggunaan Rejection Block dalam Trading
Sebagai ilustrasi, bayangkan harga suatu aset sedang dalam tren naik tetapi tiba-tiba mengalami tekanan jual yang kuat di level tertentu. Harga mencoba menembus level ini beberapa kali tetapi selalu tertolak dan akhirnya berbalik arah. Area di mana harga selalu mengalami penolakan inilah yang disebut sebagai rejection block.
Seorang trader yang cermat akan mengamati area ini dan menunggu harga kembali ke rejection block untuk melihat apakah terjadi penolakan lagi. Jika ada candlestick dengan ekor panjang atau pola pembalikan lainnya, trader bisa masuk ke pasar dengan peluang profit yang lebih tinggi.
Kesimpulan: Rejection block adalah konsep penting dalam analisis teknikal yang dapat membantu trader mengidentifikasi area penting dalam pergerakan harga. Dengan memahami bagaimana rejection block terbentuk dan bagaimana cara menggunakannya dalam strategi trading, trader dapat meningkatkan peluang mereka dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan mengurangi risiko yang tidak perlu.
Dengan mempraktikkan analisis rejection block secara konsisten dan mengombinasikannya dengan strategi lainnya, trader bisa mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika pasar dan meningkatkan keakuratan prediksi mereka dalam trading.