Inilah pembahasan tentang definisi atau pengertian metode ilmiah, tujuan, kriteria, dan langkahnya – Langsung saja kita bahas dan pelajari bersama-sama tentang apa itu metode ilmiah yang sering digunakan untuk melakukan penelitian.
A. Apa Pengertian Metode Ilmiah ?
Singkatnya metode ilmiah adalah suatu proses atau prosedur keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara sistematis yang berdasarkan bukti fisis.
Jika dijelaskan secara lengkap Metode Ilmiah terdiri dari 2 (dua) kata yaitu kata Metode dan Ilmiah. Metode merupakan cara seseorang dalam melakukan suatu kegiatan untuk memecahkan masalah yang ada secara sistematis. Sedangkan kata Ilmiah merupakan cara mendapatkan pengetahuan secara alami dan berdasarkan bukti fisis. Seseorang yang melakukan metode ilmiah untuk memecahkan masalah akan membentuk atau mengambil Hipotesis. Hipotesis inilah yang nantinya akan menjelaskan masalah, dan dapat digunakan untuk pengujian serta melakukan eksperimen.
Penelitian atau metode ilmiah umumnya menfokuskan untuk melakukan identifikasi terhadap masalah yang harus dipecahkan, pengumpulan data, lalu menanalisis data dan menarik kesimpulan yang tepat. Penelitian ini sifatnya sangat objektif, karena tidak berdasarkan pada perasaan, pengalaman maupun intuisi seorang peneliti yang sifatnya subjektif.
B. Beberapa Tujuan Metode Ilmiah
Berdasarkan pengertian metode ilmiah di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari metode ilmiah yang paling utama tentunya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang rasional dan sudah teruji, sehingga pengetahuan tersebut dapat digunakan dan diandalkan. Adapun beberapa fungsi lainnya, yang diantaranya seperti:
- Untuk pembuktian terhadap suatu kebenaran yang dapat diatur oleh pertimbangan yang logis.
- Untuk mencari pengetahuan yang dimulai dari penemuan masalah yang harus dipecahkan atau dicari solusinya, pengumpulan data, menanalisis data dan diakhiri dengan menarik suatu kesimpulan.
- Membantu memecahkan masalah dengan pembuktian yang dimana buktinya dapat memuaskan.
- Dapat menguji penelitian yang telah dilakukan orang lain sehingga didapatkan kebenaran yang objektif dan juga memuaskan, dan lain-lain.
Dengan metode ilmiah maka akan menghasilkan penemuan yang memiliki kualitas tinggi, sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan umat manusia.
Baca juga: Pengertian Ilmu Pengetahuan
Baca Juga: Pengertian Karya Ilmiah Dan Ciri-Cirinya
C. Kriteria-Kriteria Metode Ilmiah
Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut dengan Metode Ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai beberapa kriteria yang sebagai berikut:
1. Berdasarkan Kenyataan atau Fakta.
Keterangan, data dan informasi yang ingin didapatkan, baik itu yang dikumpulkan maupun yang dianalisa harus berdasarkan fakta. Jangan penemuan yang berdasarkan khayalan, legenda, kira-kira dan lain-lain. Jadi intinya harus berdasarkan kenyataan atau fakta yang benar-benar ada.
2. Bebas dari Prasangka.
Harus bersifat bebas dari prasangka dan pertimbangan-pertimbangan yang sifatnya subjektif. Fakta harus dengan alasan dan berdasarkan bukti yang jelas serta objektif. Jadi suatu penelitian harus menunjukan adanya kesesuaian dengan Hipotesis.
3. Memakai Prinsip Analisa.
Dalam memahami dan memberikan arti pada permasalahan yang kompleks, haruslah menggunakan prinsip-prinsip analisa. Masalah harus dicari sebab dan juga pemecahannya dengan menggunakan prinsip analisis yang logis. Fakta-fakta yang dapat mendukung tidak dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat derkripsinya saja, akan tetapi semua fakta dan kejadian harus dicari sebab maupun akibatnya dengan menggunakan analisa.
4. Menggunakan Hipotesis.
Pada metode ilmiah, seseorang yang melakukan penelitian harus dituntun dalam proses berfikir menggunakan prinsip analisa. Hipotesis diperlukan untuk memandu pikiran ke arah tujuannya, sehingga hasil yang nanti didapatkan akan mengarah kepada sasarannya.
5. Menggunakan Ukuran yang Objektif.
Seseorang yang melakukan penelitian harus memiliki sikap yang objektif dalam mencari kebenaran. Data dan fakta yang ada harus dianalisis secara objektif, pertimbangan maupun penarikan kesimpulan dari penelitian arus menggunakan pikiran yang benar-benar jernih jadi bukan berdasarkan perasaan seorang peneliti.
6. Menggunakan Teknik Kuantifikasi.
Data ukuran yang sifatnya kuantitatif (jumlah satuan angka) yang biasa haruslah digunakan. Jika terdapat data ukuran misalnya seperti mm, kg, ohm, per detik dan lain-lain harus digunakan. Teknik kuantifikasi yang sering digunakan dan tergolong mudah umumnya menggunakan ukuran rating, ranking dan nominal.
D. Cara atau Langkah-Langkah Metode ilmiah
1. Melakukan Observasi.
Dalam peroses observasi seorang peneliti akan melakukan identifikasi terhadap sifat-sifat utama yang dimiliki oleh subjek yang akan diteliti. Proses ini dapat melibatkan proses penentuan definisi maupun observasi. Observasi sering sekali membutuhkan perhitungan atau pengukuran yang teliti.
Pengukuran dapat dilakukan di tempat-tempat tertentu misalnya seperti di laboratorium dan lain-lain. Proses pengukuran juga sering memerlukan peralatan misalnya seperti termometer jika akan mengukur suhu ataupun peralatan lainnya yang sesuai dengan objek yang diteliti. Lalu hasil dari pengukuran biasanya dimasukan kedalam sebuah tabel atau bisa juga digambarkan dalam bentuk grafik dan diproses dengan cara statistika. Di dalam pengukuran karya ilmiah biasanya akan disertai dengan estimasi (metode memperkirakan nilai dari suatu populasi dengan menggunakan nilai yang didapatkan dari sampel) ketidakpastian hasil dari pengukuran yang dilakukan. Dan ketidakpastian itu biasanya sering diestimasikan dengan melakukan pengukuran berulang-ulang dari kuantitas yang diukur.
2. Melakukan Identifikasi Masalah.
Perumusan masalah merupakan keharusan dalam metode ilmiah. Permasalahan dinyatakan dalam bentuk pertanyaan, dengan menggunakan kalimat tanya. Dengan pertanyaan tersebut maka diharapkan dapat mempermudah orang untuk melakukan metode ilmiah, untuk mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan, melakukan analisis terhadap data tersebut dan menyimpulkannya.
3. Menyatakan hipotesis.
Hipotesis dapat dikatakan sebagai suatu ide atau dugaan sementara penyelesaian permasalahan yang terdapat dalam penelitian ilmiah. Hipotesis sangat berguna untuk memungkinkan prediksi yang berdasarkan deduksi. Prediksi ini dapat meramalkan hasil dari eksperimen yang dilakukan. Dan hipotesis tersebut belum tentu diketahui akan kebenarannya.
4. Melakukan Eksperimen.
Tujuan melakukan Eksperimen yaitu untuk menguji Hipotesis yang telah diajukan. Perhitungkanlah semua variabel yang ada, yaitu semua yang mempengaruhi eksperimen yang dilakukan. Hasil dari eksperimen akan meningkatkan probabilitas kebenaran hipotesis. Hasil eksperimen dapat menyalahkan hipotesisi apabila hasilnya bertentangan dengan hipotesis. Melakukan pencatatan yang detail pada hasil eksperimen sangatlah penting, karena untuk membantu dalam laporan eksperimen dan memberikan bukti efektivitas serta keutuhan dari cara-cara yang dilakukan.
Terdapat 3 (tiga) variabel yang harus diperhatikan, yang diantaranya:
- Variabel bebas, yaitu variabel yang dapat diubah-ubah secara bebas.
- Variabel terikat, yaitu variabel yang diteliti.
- Dan Variabel kontrol, yaitu variabel yang dipertahankan tetap saat melakukan eksperimen.
5. Menyimpulkan Hasil dari Eksperimen.
Seseorang yang melakukan metode ilmiah mungkin saja akan mengulangi langkah-langkah yang lebih awal karena pertimbangan-pertimbangan tertentu. Ketidakberhasilan untuk membentuk kesimpulan yang menarik atau tepat dapat membuat seorang peneliti mempertimbangkan ulang subjek yang dipelajarinya. Karena ketidakberhasilan hipotesis dalam menghasilkan prediksi atau ramalan yang menarik dan teruji dapat membuat seorang peneliti mempertimbangkan hasilnya. Dapat juga membuat seorang peneliti mempertimbangkan ulang metode dari eksperimen bahkan hipotesis yang mendasarinya. Sering sekali eksperimen dalam metode ilmiah tidak dilakukan oleh orang yang membuat prediksi, karakterisasi didasarkan dari eksperimen yang dilakukan orang lain.
Kesimpulan ilmiah dapat dikatakan sebagai ringkasan dari hasil eksperimen yang dilakukan dan pernyataan bagaimana hubungan antara hasil yang didapatkan dari eksperimen dengan Hipotesis. Jika hasil dari eksperimen yang telah dilakukan tidak sesuai dengan hipotesis, maka lakukan hal-hal sebagai berikut ini:
- Jangan menubah hipotesisnya.
- Jangan abaikan hasil dari eksperimen.
- Berikanlah alasan-alasan yang logis atau masuk akal mengapa tidak bisa sesuai.
- Berikanlah cara-cara yang mungkin dapat dilakukan selanjutnya, untuk menemukan penyebab dari ketidaksesuaian antara hasil ekperimennya dengan hipotesis.
- Jika memang masih ada waktu, lakukan kebali eksperimen ataupun susun ulang kembali eksperimennya.
Kesimpulan harus berbentuk kalimat deklaratif atau kalimat yang bermaksud memberitakan yang ditulis secara singkat, jelas dan padat. Hindarilah menulis data-data yang tidak relevan dengan permasalahan yang diajukan.
Demikian penjelasan tentang pengertian metode ilmiah, semoga dapat dipahami dan bermanfaat serta mohon maaf jika ditemukan beberapa kesalahan.