Berikut rangkuman tentang definisi atau pengertian harga dan juga fungsinya. Istilah harga biasanya selalu berkaitan dengan jual-beli produk atau jasa antara produsen dan konsumen di pasaran.
Produsen dapat menentukan harga produk yang dijualnya untuk memperoleh keuntungan, sedangkan konsumen membutuhkan suatu produk untuk kebutuhannya dan umumnya konsumen membeli produk yang dia butuhkan sesuai dengan daya belinya.
Mengenal Lebih Jauh Pengertian Harga
Harga dalam bahasa Inggris disebut dengan Price, pengertian harga adalah jumlah uang yang perlu di keluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang di butuhkannya. Bisa juga definisi harga merupakan suatu nilai produk atau jasa yang dinyatakan dengan mata uang, dengan harga maka konsumen dapat membandingkan nilai produk yang satu dengan yang lainnya.
Jenis-Jenis Harga
Adapun beberapa macam harga, diantaranya sebagai berikut ini:
1. Harga pokok
Harga pokok adalah suatu nilai uang dari produk-produk yang diberikan kepada konsumen/pembeli dan berhubungan langsung dengan hasil produk.
2. Harga jual
Harga jual adalah harga pokok suatu barang yang di tambah dengan keuntungan atau laba yang di harapkan penjual.
3. Harga Subjektif
Harga subjektif adalah harga perkiraan / kisaran dari penjual dan pembeli terhadap produk yang hendak di beli atau dijualnya.
4. Harga objektif
Harga Objektif adalah nilai nominal harga yang telah di sepakati oleh penjual dan pembeli.
5. Harga bebas
Harga bebas adalah jenis harga yang ada di pasaran, terjadi antara penjual dengan penjual diakibatkan karena adanya persaingan.
6. Harga Pemerintah
Pengertian harga pemerintah adalah harga produk atau jasa yang telah di tetapkan oleh pemerintah suatu negara.
7. Harga dumping
Harga dumping adalah harga yang di tentukan pihak penjual, misalnya harga ekspor penjual di pasar luar negri untuk merebut pasar internasional dan menjualnya dengan harga tinggi di pasar dalam negeri.
8. Harga Pabrik
Harga pabrik adalah jenis harga suatu produk dari pabriknya yang harus di bayar oleh pembeli, dan biaya pengirimannya harus ditanggaung oleh pembeli.
9. Odd Price
Odd Price atau Harga Gasal merupakan harga yang tidak bulat. Misalnya pada suatu produk yang di jual harganya Rp. 1.999.900, jadi tidak bulat seperti Rp. 2.000.000.
10. Harga daftar
Harga daftar adalah harga yang di beritahukan terlebih dahulu kepada pembeli. Biasanya pembeli akan mendapat potongan harga dari produk yang di tawarkan.
11. Harga Neto
Harga Neto atau Net Price adalah harga pas yang harus di bayar pihak pembeli, disebut juga harga bersih atau pas.
12. Harga Zone
Harga zone adalah harga yang sama untuk suatu zona atau daerah tertentu.
13. Harga titik dasar
Harga titik dasar adalah harga produk atau jasa berdasarkan suatu titik lokasi. Misalnya harga suatu produk sama antara bandung dan bogor karena termasuk Jawa Barat.
14. Harga Stempel Pos
Harga stempel Pos adalah harga yang telah di teteapkan sama untuk seluruh daerah pasaran produk atau jasa.
15. Harga Free Alongside
Free Alongside atau f.a.s merupakan harga angkutan barang ditanggung oleh penjual, misalnya biaya angkutan produk sampai kapal yang mengangkutnya tiba di pelabuhan / tempat tertentu. Sedangkan pembongkaran produknya umumnya di tanggung pembeli.
16. Harga Cost Insurance and freight
Cost Insurance and freight atau disebut juga harga c.i.f merupakan harga produk yang di ekspor sudah termasuk biaya asuransinya sampai produk ke tangan pembeli.
BACA: Pengertian Perilaku Konsumen dan Menurut para Ahli
Metode Penetapan Harga
Adapun metode penetapan harga yang secara umum, diantaranya terdiri dari:
1. Penetapan harga berdasarkan biaya
a. Penetapan Harga Biaya Plus
Merupakan metode dimana harga jual satuan unit produk ditentukan dengan menghitung jumlah keseluruhan biaya satuan unit, ditambah dengan jumlah tertentu untuk menutupi laba yang di inginkan pada unit tersebut atau disebut juga dengan margin. Apa itu margin? Margin yaitu presentase dari harga jual akhir yaitu laba.
Misalnya kamu membeli produk dengan harga Rp. 1000.000 kemudian kamu menjualnya dengan harga Rp. 1.250.000, maka margin harga sama dengan laba/keuntungan, yaitu Rp. 25.000. Intinya penetapan harga jual suatu produk dengan cara menambahkan total biaya produksi dengan nilai margin (Biaya + margin = harga jual).
b. Penetapan Harga Mark – up
Merupakan penetapan harga jual, dengan cara harga jual per unit produk ditentukan dengan menghitung harga pokok pembelian per unit di tambah jumlah tertentu (mark–up). Dapat di katakan Mark-up merupakan prsentase harga pokok yang ditambahkan untuk mendapatkan harga jual. Keuntungan yang di dapat dari mark-up tersebut (harga beli + mark-up = harga jual).
c. Penetapan Harga Break Even Point / BEP
Merupakan penetapan harga jual berdasarkan kesimbangan antara jumlah total biaya keseluruhan dengan penerimaan keseluruhan. Break Even Point (BEP) diartikan juga sebagai suatu keadaan dimana produsen di dalam operasinya tidak mendapatkan keuntungan dan tidak mendapatkan kerugian. Pada keadaan tersebut ke untungan maupun kerugian sama dengan 0.
Hal itu dapat terjadi jika produsen / penjual dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualannya hanya cukup untuk menutupi biaya tetap dan juga biaya variabel. Jika penjualan hanya mencukupi untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, perusahaan akan mendapat kerugian. Sebaliknya akan mendapatkan keuntungan jika penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang dikeluarkan.
2. Penetapan Harga berdasarkan Harga Kompetitor Atau Pesaing
Penetapan harga produk atau jasa dilakukan menggunakan harga pesaing sebagai acuannya. Penetapan harga jual berdasarkan pesaing misalnya dengan cara menetapkan harga produk atau jasa di bawah harga pasar dengan tujuan untuk meraih pangsa pasar.
3. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan
Penetapan harga pada metode ini berdasarkan pernyataan konsumen, dimana konsumen merasa harga suatu produk atau jasa terasa murah atau mahal dan dibandingkan dengan kualitas atau kepuasan yang di dapatkan.
Permintaan konsumen sendiri didasari berbagai macam pertimbangan misalnya daya beli, status produk terhadap gaya hidup (apakah produk tersebut termasuk produk kebutuhan sehari-hari atau hanya untuk simbol status sosial), manfaat yang bisa di berikan dari produk atau jasa tersebut dan lain-lain.
Tujuan Penetapan Harga
Adapun beberapa tujuan dari penetapan harga yang sifatnya ekonomis maupun non-ekonomis, yang diantaranya sebagai berikut ini:
1. Untuk Memaksimalkan Keuntungan atau Laba
Secara umum penetapan harga yaitu untuk memperhitungkan tingkat keuntungan yang ingin di dapatkan. Semakin besar keuntungan/laba yang ingin di peroleh, maka akan semakin tinggi juga harga yang di tetapkan terhadap suatu produk yang dijual ke konsumen.
Dalam menetapkan harga produk, alangkah baiknya memperhitungkan daya beli masyarakat, dan berbagai macam faktor lainnya yang dapat mempengaruhi penetapan harga, supaya keuntungan yang di peroleh sesuai target.
2. Untuk Meraih Pangsa Pasar
Tujuan selanjutnya yaitu untuk menarik perhatian konsumen yang menjadi target dalam penjualan produk atau jasa, maka disini penjual atau produsen dapat menetapkan harga yang semurah mungkin tapi dengan kualitas memuaskan.
Jika harga produk semakin murah dan kualitasnya memuaskan maka dapat meningkatkan permintaan pasar, sehingga pangsa pasar akan di peroleh dan harga akan di sesuaikan dengan tingkat laba yang di inginkan.
3. Untuk Stabilisasi Harga
Pada pasar yang dimana para konsumen sangat sensitif terhadap harga, jika produsen menurunkan harga produknya maka para kompetitornya harus menurunkan harga produknya juga. Dapat dikatakan kondisi seperti ini yang menjadi dasar terbentuknya stabilitas harga.
Stabilitas harga dilakukan dengan menetapkan harga produk supaya dapat mempertahankan hubungan antara harga suatu produsen / perusahaan dan harga pemimpin industri.
4. Untuk Pengembalian Modal Usaha
Setiap usaha tentunya menginginkan tingginya tingkat balik modal. Pengembalian modal yang tinggi bisa tercapai dengan cara menaikkan margin dan meningkatkan angka penjualan.
5. Mempertahankan Pangsa Pasar
Saat produsen memiliki pasar tersendiri, maka dibutuhkan adanya penetapan harga yang benar-benar tepat supaya tetap mempertahankan pangsa pasar yang telah ada.
BACA: Pengertian Pangsa Pasar
6. Untuk Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan
Maksudnya dengan menetapkan harga yang sesuai maka perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dan memiliki modal yang mencukupi untuk tetap menjalankan produksinya.
Fungsi Harga
Dari pengertian harga diatas, maka dapat disimpulkan fungsi dari harga diataranya sebagai berikut ini:
1. Menunjang Aktivitas Bertransaksi
Harga untuk menunjang aktivitas transaksi dimana saja, jadi dengan terbentuknya harga maka aktivitas jual-beli dapat berjalan dengan baik dan tanpa dibatasi oleh hal apapun. Harga juga dapat menjadi sumber pemasukan atau keuntungan bagi produsen.
2. Mempermudah Transaksi
Harga dapat membuat segala transaksi semakin mudah, harga dapat menjadi alat tukar antara penjual dan pembeli dengan uang sebagai penentu besar kecilnya transaksi yang akan dilakukan.
3. Acuan Produk dan Jasa
Harga dapat menjadi acuan untuk memperhitungkan besar-kecilnya nilai suatu produk yang di jual.
4. Mempermudah Penilaian
Dengan harga konsumen dapat menilai faktor-faktor apa saja yang terdapat pada suatu produk atau jasa yang diinginkannya, misalnya konsumen dapat menilai faktor kualitas dari suatu produk.
5. Mempermudah Kosnsumen Ngambil Keputusan
Harga dapat membantu konsumen untuk mengambil keputusan mengenai manfaat terbaik yang dapat diperoleh dari produk atau jasa yang akan di beli, berdasarkan daya belinya.
Akhir kata, Itulah rangkuman atau beberapa penjelasan mengenai pengertian harga dan tujuan dari harga, semoga dapat kamu pahami dan jika ada kesalahan atau kekurangan mohon maaf, terimakasih…