Pengertian Depresiasi dan Devaluasi Mata Uang

Berikut pengertian depresiasi dan devaluasi mata uang. Dalam ilmu ekonomi, depresiasi dan devaluasi mata uang adalah dua ukuran perubahan harga relatif impor dan ekspor barang. Depresiasi mata uang berarti turunnya nilai pasar mata uang domestik terhadap mata uang asing.

Sebaliknya, Devaluasi mata uang dapat dipahami sebagai penyesuaian penurunan nilai pasar mata uang domestik terhadap emas dan mata uang cadangan yang dilakukan secara sadar oleh pemerintah.

Menurut teori paritas daya beli, baik depresiasi maupun devaluasi mata uang dianggap sebagai satu hal yang sama karena mempunyai pengaruh yang sama terhadap permintaan luar negeri. Namun, terdapat perbedaan tipis antara keduanya, yang akan kita bahas di artikel ini.

Baca juga: Jenis-Jenis Instrumen Investasi

Pengertian Depresiasi Mata Uang

Depresiasi Mata Uang dapat dipahami sebagai penurunan nilai moneter suatu mata uang terhadap mata uang referensi asing lainnya dalam rezim nilai tukar mengambang. Sistem nilai tukar mengambang atau fleksibel adalah sistem di mana tidak ada nilai mata uang standar sehingga nilai suatu mata uang ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran pasar.

Penyebab utama depresiasi mata uang adalah kekuatan permintaan dan penawaran pasar, kebijakan moneter dan fiskal, penghindaran risiko di kalangan investor, perbedaan suku bunga, neraca perdagangan negatif, dan ketidakstabilan politik.

Negara-negara yang kondisi perekonomiannya tidak sehat, misalnya negara yang mempunyai defisit transaksi berjalan yang akut dan tingkat inflasi yang relatif tinggi, seringkali mengalami depresiasi mata uangnya sehingga mengakibatkan hilangnya nilai mata uang di pasar internasional. Artinya, mata uang dalam negeri menjadi kurang berharga sehingga diperlukan lebih banyak uang untuk membeli mata uang asing.

Oleh karena itu, depresiasi mata uang membuat ekspor menjadi lebih murah, karena mereka dapat membeli lebih banyak suatu barang dengan mata uang asing yang sama dan pada saat yang sama, impor menjadi mahal, sehingga masyarakat akan membeli lebih sedikit barang impor.

Ketika depresiasi mata uang berjalan lambat dan terkendali, hal ini akan meningkatkan daya saing ekspor dan defisit perdagangan suatu negara selama bertahun-tahun. Sebaliknya, jika terjadi secara tiba-tiba dan besar, maka investor asing akan menarik uangnya yang ditanam di pasar domestik, karena khawatir nilai tukar akan semakin terpuruk dan berujung pada jatuhnya mata uang.

Pengertian Devaluasi Mata Uang

Devaluasi Mata Uang adalah suatu mekanisme yang dilakukan oleh negara-negara dengan sistem nilai tukar tetap atau semi-tetap, dimana otoritas moneter yaitu bank sentral dengan sengaja menurunkan nilai mata uangnya dengan menetapkan nilai tukar baru, dengan mengacu pada mata uang atau standar negara lain. mata uang, untuk mendukung neraca perdagangan negara dengan mendorong ekspor

Devaluasi mata uang merupakan dampak dari kebijakan otoritas moneter yang bertujuan mencegah ketidakseimbangan perdagangan. Hal ini menyebabkan turunnya harga ekspor dalam negeri sehingga lebih kompetitif di pasar internasional. Pada saat yang sama, harga barang impor akan naik, sehingga masyarakat di negara asal akan lebih memilih barang dalam negeri dibandingkan barang impor, sehingga juga meningkatkan bisnis di negara tersebut.

Ketika ekspor menjadi lebih murah, mereka akan menarik pembeli asing, sehingga eksportir akan mendapatkan keuntungan dari hal tersebut, yang akan menciptakan lapangan kerja di sektor tersebut, yang pada akhirnya membantu pertumbuhan ekonomi. Selain itu, defisit transaksi berjalan juga akan berkurang seiring dengan peningkatan ekspor negara.

Namun, salah satu kelemahan utama devaluasi adalah permintaan agregat akan lebih besar daripada penawaran agregat, karena peningkatan ekspor akan meningkatkan permintaan secara keseluruhan, sehingga menyebabkan inflasi tarikan permintaan. Apalagi, warga dalam negeri harus mengeluarkan biaya lebih jika ingin bepergian ke luar negeri, karena berdampak pada daya beli masyarakat di luar negeri.

Perbedaan Depresiasi dan Devaluasi Mata Uang

Perbedaan antara depresiasi dan devaluasi mata uang dapat digambarkan dengan jelas berdasarkan alasan berikut:

  1. Depresiasi Mata Uang menyiratkan penurunan nilai mata uang suatu negara dalam kaitannya dengan tolok ukur mata uang penting lainnya, yang terjadi karena kekuatan pasar. Sebaliknya, Devaluasi Mata Uang berarti jatuhnya nilai mata uang, yang sengaja dilakukan oleh otoritas moneter negara tersebut, terhadap mata uang asing atau keranjang mata uang.
  2. Depresiasi mata uang terjadi secara otomatis karena kekuatan pasar, perbedaan suku bunga, penghindaran risiko di kalangan investor dan lain sebagainya. Sebaliknya, devaluasi mata uang merupakan akibat dari intervensi pemerintah, yaitu upaya sadar pemerintah untuk memerangi defisit perdagangan.
  3. Depresiasi mata uang terjadi di bawah sistem nilai tukar yang fleksibel. Di sisi lain, devaluasi mata uang terjadi berdasarkan sistem nilai tukar terpatok.
  4. Depresiasi mata uang terutama timbul dari kekuatan permintaan dan penawaran pasar. Sebaliknya, devaluasi mata uang terjadi karena tindakan pemerintah atau bank sentral.

Bagikan Ke: