Pengertian Merchant Discount Rate (MDR) dalam Dunia Transaksi Digital

Berikut penjelasan tentang pengertian Merchant Discount Rate (MDR) dalam dunia transaksi digital. Dalam era digital yang semakin berkembang, transaksi nontunai menjadi pilihan utama bagi banyak pelaku usaha dan konsumen.

Salah satu istilah yang sering muncul dalam sistem pembayaran digital adalah Merchant Discount Rate atau MDR. Istilah ini penting dipahami, terutama oleh para pelaku usaha yang menyediakan opsi pembayaran menggunakan kartu debit, kredit, atau platform pembayaran digital lainnya.

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai pengertian MDR, bagaimana cara kerjanya, serta dampaknya terhadap pelaku bisnis.

Apa Itu Merchant Discount Rate (MDR)?

Pengertian Merchant Discount Rate (MDR) dalam Dunia Transaksi Digital

Merchant Discount Rate (MDR) adalah biaya yang dikenakan oleh penyedia layanan pembayaran kepada merchant (pedagang) setiap kali terjadi transaksi nontunai, seperti pembayaran menggunakan kartu debit, kartu kredit, atau dompet digital. Biaya ini biasanya dihitung sebagai persentase dari total nilai transaksi.

Sebagai contoh, jika MDR sebesar 2% dan seorang konsumen membayar barang senilai Rp1.000.000 menggunakan kartu kredit, maka pedagang hanya akan menerima Rp980.000. Sisanya, yaitu Rp20.000, menjadi bagian yang dibayarkan kepada bank atau penyedia layanan pembayaran.

Baca juga: Pengertian QRIS: Solusi Pembayaran Digital Serba Praktis di Indonesia

Komponen dalam Struktur MDR

MDR terdiri dari beberapa komponen yang dibagi di antara berbagai pihak yang terlibat dalam proses transaksi, yaitu:

  • Bank Penerbit (Issuer): Bank yang menerbitkan kartu kepada nasabah.
  • Bank Penerima (Acquirer): Bank atau lembaga yang menerima pembayaran dari konsumen.
  • Jaringan Pembayaran: Seperti Visa, Mastercard, GPN, dan lainnya yang memfasilitasi proses transaksi.

Setiap pihak mendapatkan bagian dari MDR sesuai dengan peran mereka dalam menyelesaikan transaksi.

Mengapa MDR Dikenakan?

MDR dikenakan untuk menutupi biaya operasional dan risiko yang ditanggung oleh penyedia layanan pembayaran. Dalam proses transaksi elektronik, terdapat infrastruktur teknologi, sistem keamanan, dan layanan pelanggan yang memerlukan biaya operasional. Selain itu, lembaga keuangan juga menanggung risiko kegagalan pembayaran atau penipuan yang bisa terjadi.

Di Indonesia, Bank Indonesia sebagai regulator telah menetapkan batas maksimum MDR untuk transaksi debit domestik melalui Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), yaitu sebesar 0,15% untuk transaksi reguler dan 0,75% untuk transaksi sektor pendidikan dan SPBU. Namun, untuk transaksi kartu kredit atau pembayaran melalui platform internasional seperti Visa atau Mastercard, besaran MDR bisa lebih tinggi, tergantung kesepakatan antara merchant dan penyedia layanan.

Dampak MDR terhadap Pelaku Usaha

1. Mengurangi Margin Keuntungan

Biaya MDR secara langsung mengurangi pendapatan bersih yang diterima merchant dari setiap transaksi. Hal ini perlu diperhitungkan dalam strategi penetapan harga jual.

2. Mendorong Efisiensi Bisnis

Di sisi lain, pembayaran digital juga mengurangi risiko uang tunai, meningkatkan efisiensi pencatatan transaksi, dan mempercepat proses pembayaran. Ini bisa menjadi nilai tambah meskipun ada biaya MDR.

3. Mempengaruhi Keputusan Penerimaan Pembayaran

Beberapa pelaku usaha kecil mungkin enggan menerima pembayaran kartu karena biaya MDR. Namun, seiring dengan meningkatnya preferensi konsumen terhadap pembayaran digital, menolak opsi ini dapat berisiko kehilangan pelanggan.

Tips Mengelola MDR bagi Pelaku Usaha

  • Negosiasi dengan Penyedia Layanan: Beberapa bank atau penyedia payment gateway menawarkan MDR yang kompetitif tergantung pada volume transaksi. Jangan ragu untuk bernegosiasi agar mendapatkan tarif terbaik.
  • Pertimbangkan Biaya MDR dalam Harga Produk: Sesuaikan harga jual produk untuk menutupi biaya MDR, tanpa membuat harga menjadi terlalu tinggi bagi konsumen.
  • Pilih Penyedia Layanan dengan Fitur Tambahan: Selain tarif MDR yang rendah, pertimbangkan juga kualitas layanan, kecepatan pembayaran, dan kemudahan integrasi sistem.

Kesimpulan: Merchant Discount Rate (MDR) merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem pembayaran digital. Meskipun menimbulkan biaya bagi pelaku usaha, MDR juga merupakan harga yang harus dibayar untuk menikmati kenyamanan dan keamanan transaksi nontunai. Dengan strategi yang tepat, pelaku usaha dapat mengelola biaya ini dengan baik, sambil tetap menyediakan pilihan pembayaran yang sesuai dengan kebutuhan konsumen modern.

Bagikan Ke: