Pengertian Abiraterone, Fungsi, dan Efek Sampingnya dalam Dunia Medis

Pengertian Abiraterone, Fungsi, dan Efek Sampingnya dalam Dunia Medis

Abiraterone adalah obat yang digunakan untuk mengobati kanker prostat stadium lanjut. Simak pengertian, cara kerja, dan efek samping abiraterone dalam ulasan informatif berikut.

Perkembangan obat-obatan medis untuk melawan kanker terus mengalami kemajuan. Salah satu yang banyak digunakan dalam terapi kanker prostat adalah abiraterone.

Meski tidak sepopuler kemoterapi atau radioterapi, abiraterone memiliki peran penting dalam memperlambat perkembangan kanker prostat stadium lanjut. Obat ini menjadi salah satu pilihan utama bagi pasien yang tidak merespon pengobatan hormonal biasa.

Apa Itu Abiraterone?

Abiraterone adalah nama generik dari senyawa aktif abiraterone acetate, sebuah obat yang bekerja dengan cara menghambat produksi androgen (hormon pria) di dalam tubuh. Dalam kasus kanker prostat, hormon androgen seperti testosteron dapat mempercepat pertumbuhan sel kanker. Oleh karena itu, abiraterone digunakan untuk menekan produksi hormon ini, sehingga pertumbuhan kanker dapat diperlambat atau dihentikan.

Obat ini biasanya diberikan bersama dengan prednisone atau prednisolon, obat golongan kortikosteroid, untuk mengurangi efek samping dan meningkatkan efektivitas terapi.

Baca juga: Apa itu Penyakit Difteri? Gejala dan Cara Pengobatannya

Cara Kerja Abiraterone dalam Tubuh

Abiraterone bekerja dengan cara menghambat enzim yang disebut CYP17A1, enzim yang berperan penting dalam sintesis androgen di kelenjar adrenal, testis, dan juga jaringan tumor itu sendiri. Dengan menghambat enzim tersebut, produksi androgen menjadi sangat berkurang, yang pada akhirnya membantu menghambat pertumbuhan kanker prostat yang bergantung pada hormon tersebut.

Penggunaan abiraterone biasanya diperuntukkan bagi pasien yang sudah mengalami resistensi terhadap terapi hormonal tradisional atau mereka yang mengalami kanker prostat metastatik (kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh lain).

Indikasi dan Penggunaan Abiraterone

Abiraterone umumnya diresepkan untuk pasien kanker prostat yang telah mencapai stadium lanjut, khususnya pada kanker yang tidak lagi memberikan respons terhadap terapi hormon konvensional. Obat ini juga digunakan pada pasien yang belum pernah menjalani kemoterapi, selama didampingi oleh obat lain seperti prednisone untuk mengelola efek samping.

Obat ini dikonsumsi secara oral dan harus diambil saat perut kosong, minimal dua jam sebelum atau satu jam setelah makan, karena makanan dapat meningkatkan kadar abiraterone dalam darah secara signifikan dan menyebabkan efek samping yang lebih serius.

Efek Samping yang Perlu Diperhatikan

Meskipun efektif, abiraterone juga memiliki efek samping yang tidak bisa diabaikan. Efek samping yang umum terjadi antara lain:

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Hipokalemia (rendahnya kadar kalium dalam darah)
  • Retensi cairan atau pembengkakan (edema)
  • Gangguan fungsi hati
  • Kelelahan
  • Gangguan pencernaan seperti diare atau sembelit

Oleh karena itu, selama menjalani pengobatan dengan abiraterone, pasien perlu dipantau secara rutin oleh tenaga medis untuk memastikan tidak terjadi komplikasi serius.

Kontraindikasi dan Peringatan

Abiraterone tidak dianjurkan untuk digunakan oleh wanita, terutama wanita hamil, karena dapat menyebabkan risiko terhadap janin. Selain itu, obat ini juga tidak cocok bagi pasien dengan gangguan hati berat. Penting bagi pasien untuk memberitahu dokter tentang riwayat medis secara lengkap sebelum memulai terapi abiraterone.

Peran Abiraterone dalam Strategi Jangka Panjang Melawan Kanker

Dalam dunia onkologi, abiraterone telah memberikan harapan baru bagi pasien kanker prostat metastatik. Obat ini dinilai mampu memperpanjang usia harapan hidup pasien dan meningkatkan kualitas hidup ketika digunakan dengan benar. Meski bukan obat yang dapat menyembuhkan kanker secara total, perannya dalam mengontrol penyakit sangat penting.

Studi klinis telah menunjukkan bahwa pasien yang menggunakan abiraterone bersamaan dengan prednisone mengalami progresi penyakit yang lebih lambat dibandingkan dengan pasien yang tidak menggunakan obat ini. Hal ini memperkuat posisi abiraterone sebagai salah satu pilihan terapi yang menjanjikan.

Kesimpulan: Abiraterone adalah terobosan penting dalam pengobatan kanker prostat stadium lanjut. Dengan kemampuannya menghambat produksi androgen, abiraterone membantu memperlambat laju pertumbuhan kanker, memberikan waktu tambahan dan harapan bagi pasien. Namun, seperti semua terapi medis, penggunaannya harus berada di bawah pengawasan dokter, dengan pertimbangan kondisi kesehatan menyeluruh dan risiko efek samping yang mungkin terjadi.

Sebagai bagian dari strategi terapi kanker yang lebih luas, abiraterone bukan hanya sekadar obat, melainkan bagian dari upaya menyeluruh untuk meningkatkan harapan hidup dan kualitas hidup pasien kanker prostat di seluruh dunia.

Bagikan Ke: