Pengertianku.net – Berikut ini adalah penjelasan mengenai keseluruhan dari hidroponik, dari pengertian, jenis tanaman, dan lain-lain yang masih berhubungan.
Artikel berikut bisa kamu jadikan bahan referensi apabila ingin menekuni bidang ini dan menghasilkan buah atau sayuran dari teknik menanam satu ini.
Jika ingin mengetahui lebih banyak seputar hidroponik dapat menyimak artikel ini dengan cermat dan seksama agar dapat memahami materi secara menyeluruh.
Pengertian Hidroponik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hidroponik merupakan cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, biasanya dikerjakan dalam kamar kaca dengan menggunakan medium air yang berisi zat hara.
Hidroponik merupakan sistem budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah dan diganti dengan media air bernutrisi seperti AB Mix dan media tanam netral.
Contoh Buah dan Sayuran Hidroponik
Terdapat beragam buah dan sayuran yang biasa petani tanam dengan menggunakan sistem hidroponik.
Selada, pakcoy, bayam, tomat, cabai, dan melon adalah beberapa contoh buah dan sayuran yang dapat ditanam menggunakan sistem hidroponik oleh petani.
Keuntungan Hidroponik
Menanam dengan sistem hidroponik memiliki beberapa keuntungan yang bisa dirasakan dari sisi petani maupun konsumen, seperti:
1. Hemat air
2. Pertumbuhan cepat
3. Bebas hama dan gulma
4. Tanpa pestisida.
Jenis-jenis Metode Hidroponik
Ada beberapa jenis metode hidroponik yang perlu kamu ketahui, terutama bagi pemula yang ingin berkecimpung dalam menanam buah dan sayuran dengan sistem ini, yaitu:
1. Sistem Aeroponik
Sistem hidroponik ini terbilang paling canggih dan sedikit rumit dibandingkan dengan metode lainnya. Meski begitu, sistem aeroponik dapat menghasilkan hasil panen buah dan sayuran terbaik.
Gambaran singkat mengenai alur sistem aeroponik adalah pompa mengalirkan air nutrisi, yang kemudian nozzle menyemprotkan nutrisi ke akar tanaman dalam bentuk kabut. Keseluruhan rangkaian proses ini berlangsung secara terus-menerus dan berkelanjutan.
Ada dua komponen aeroponik yang perlu pengguna perhatikan. Komponen tersebut adalah jenis pompa
Pompa harus menggunakan tipe pressure booster pump ketika dipakai di sistem aeroponik. Sebab, pompa jenis ini mampu menghasilkan tekanan air yang lebih tinggi daripada pompa lainnya.
Komponen kedua yang harus diperhatikan adalah jenis nozzle. Nozzle yang digunakan dalam sistem aeroponik adalah tipe mist nozzle, di mana nozzle tipe berikut dapat menyebarkan cairan nutrisi dengan sangat baik.
2. Sistem Drip atau Tetes
Metode kedua yang kerap diaplikasikan dalam sistem hidroponik adalah sistem drip atau tetes.
Sistem drip pada prinsipnya adalah meneteskan air nutrisi ke tanaman dengan perantara alat penetes atau disebut dengan dripper.
Secara umum, sistem hidroponik satu ini menggunakan media tanam netral seperti hidroton.
3. Sistem DFT dan NFT
Sistem Deep Flow Technique (DFT) dan Nutrient Filem Technique (NFT) adalah metode lainnya dalam hidroponik yang juga banyak digunakan.
Kedua sistem ini memiliki prinsip kerja yang hampir sama, di mana perbedaannya adalah terdapat pada tinggi genangan air nutrisi.
Sistem hidroponik DFT memiliki ciri-ciri tingginya genangan nutrisi, media tanam, dan akar tanaman dapat bersentuhan secara langsung.
Kelebihan sistem ini adalah lebih hemat listrik karena pompa nutrisi tidak harus selalu hidup selama 24 jam tanpa henti.
NFT adalah metode menanam dengan sistem hidroponik yang mana memiliki ciri-ciri genangan air nutrisi yang sangat rendah sehingga memerlukan media penghubung antara akar tanaman dan media tanam.
Pompa nutrisi harus hidup selama 24 jam karena apabila tidak demikian akan berisiko membuat tanaman mati karena tidak ada genangan air nutrisi.
4. Sistem Apung (Sumbu)
Terakhir, ada sistem hidroponik apung yang menggunakan sumbu dan merupakan metode paling sederhana di antara metode hidroponik lain. Prinsipnya, tanaman hidroponik dalam netpot diletakkan dalam wadah berisi air nutrisi.
Metode ini tidak memerlukan pompa dan listrik untuk dapat bekerja, cukup memanfaatkan media penghubung antara perakaran tanaman dengan air nutrisi dalam wadah.
Demikian penjelasan mengenai hidroponik, mulai dari pengertian, contoh tanaman, keuntungan, hingga jenis-jenis metode menanam.
Semoga artikel seputar hidroponik ini dapat membantu pembaca dalam menambah wawasan dan memudahkan dalam praktik. Selamat mencoba.