Artikel ini akan membahas secara rinci mengenai Electoral College, cara kerjanya, serta mengapa sistem ini masih diterapkan hingga saat ini. Sistem pemilihan presiden di Amerika Serikat berbeda dengan kebanyakan negara lainnya.
Amerika Serikat menggunakan sistem yang dikenal dengan istilah Electoral College, sebuah mekanisme pemilihan yang memegang peran penting dalam menentukan siapa yang akan menjadi presiden.
Sistem ini mungkin terdengar asing bagi sebagian besar negara di dunia yang menggunakan sistem langsung, di mana calon dengan suara terbanyak secara nasional langsung terpilih.
Pengertian Electoral College
Electoral College adalah badan perwakilan yang dibentuk secara khusus untuk memilih presiden dan wakil presiden Amerika Serikat. Sistem ini bukanlah pemilihan langsung oleh rakyat secara keseluruhan, melainkan menggunakan wakil-wakil yang disebut “elektor”. Sistem ini telah menjadi bagian dari proses pemilihan Amerika Serikat sejak Konstitusi AS disahkan pada tahun 1787.
Jumlah elektor di setiap negara bagian bervariasi, bergantung pada jumlah perwakilan yang dimiliki negara bagian tersebut di Kongres (Dewan Perwakilan dan Senat). Terdapat total 538 elektor di seluruh AS, dan untuk memenangkan kursi presiden, kandidat harus meraih setidaknya 270 suara elektor.
Bagaimana Electoral College Bekerja?
Proses kerja Electoral College terdiri dari beberapa tahap, yaitu pemilihan rakyat, penunjukan elektor, dan akhirnya pemungutan suara oleh para elektor untuk memilih presiden.
1. Tahap Pemilihan Rakyat (Popular Vote)
Pada bulan November tahun pemilihan, pemilih di seluruh negara bagian Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk kandidat presiden pilihan mereka. Meski suara rakyat tidak secara langsung menentukan presiden, hasil popular vote ini memengaruhi bagaimana suara elektor akan diberikan. Di sebagian besar negara bagian, kandidat yang memenangkan suara rakyat juga akan mendapatkan seluruh suara elektor negara bagian tersebut. Sistem ini dikenal sebagai “winner-takes-all”.
2. Penunjukan Elektor
Setelah hasil pemilihan umum diketahui, masing-masing negara bagian memilih elektor yang akan mewakili suara rakyat dalam Electoral College. Para elektor ini biasanya adalah orang-orang yang memiliki loyalitas tinggi terhadap partai yang mendukung kandidat presiden yang memenangkan suara rakyat di negara bagian mereka. Meski elektor umumnya setia mengikuti hasil popular vote, ada beberapa kasus langka yang disebut “elektor tidak setia” (faithless electors), di mana elektor memberikan suara yang berbeda dari hasil pilihan rakyat.
Baca juga: Perbedaan Otoriter dan Libertarian
3. Pemungutan Suara oleh Elektor
Pada bulan Desember, para elektor dari masing-masing negara bagian bertemu untuk melakukan pemungutan suara resmi. Di sinilah para elektor secara resmi memberikan suara untuk presiden dan wakil presiden. Suara tersebut kemudian dikirimkan ke Kongres untuk dihitung. Proses penghitungan suara elektor oleh Kongres biasanya dilakukan pada bulan Januari, dan pada saat itulah hasilnya diumumkan secara resmi.
Kenapa AS Menggunakan Electoral College?
Sistem Electoral College dibentuk oleh para pendiri Amerika Serikat untuk mencapai keseimbangan antara pemilihan langsung dan perwakilan negara bagian. Pada masa awal terbentuknya AS, terdapat kekhawatiran bahwa pemilihan langsung dapat menyebabkan dominasi negara bagian berpenduduk besar terhadap negara bagian yang lebih kecil. Electoral College dianggap sebagai solusi kompromi untuk memastikan bahwa setiap negara bagian memiliki pengaruh dalam pemilihan presiden.
Selain itu, sistem ini juga bertujuan mencegah adanya kontrol penuh terhadap pemilihan presiden oleh populasi yang padat di kota-kota besar, yang bisa menyebabkan suara warga di daerah pedesaan dan negara bagian kecil menjadi kurang terwakili.
Kelebihan dan Kekurangan Electoral College
Sistem Electoral College memiliki kelebihan dan kekurangan yang kerap menjadi perdebatan. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Kelebihan Electoral College
Perlindungan Terhadap Negara Bagian Kecil
Electoral College memberikan pengaruh yang lebih besar kepada negara bagian kecil sehingga suara mereka tetap bernilai dalam pemilihan presiden. Hal ini mencegah konsentrasi kekuasaan pada negara bagian dengan populasi besar.
Mengurangi Risiko Dominasi Daerah Urban
Sistem ini mendorong kandidat untuk memperhatikan kebutuhan pemilih di berbagai daerah, termasuk daerah rural, karena kemenangan tidak hanya bergantung pada suara rakyat terbanyak, tetapi juga suara elektoral di setiap negara bagian.
Kekurangan Electoral College
Kemungkinan Pemenang Tanpa Mayoritas Suara Rakyat
Salah satu kelemahan utama adalah seorang kandidat dapat memenangkan kursi presiden tanpa memperoleh mayoritas suara rakyat secara nasional, seperti yang pernah terjadi pada beberapa pemilihan presiden terakhir. Situasi ini dianggap tidak adil bagi sebagian kalangan karena dianggap tidak merefleksikan kehendak mayoritas rakyat.
Memperlemah Nilai Suara Individu
Karena Electoral College menganut sistem winner-takes-all di sebagian besar negara bagian, suara individu di negara bagian tertentu bisa jadi kurang berarti jika mayoritas negara bagian tersebut cenderung memilih satu kandidat.
Potensi Elektor Tidak Setia
Meski jarang, terdapat risiko bahwa seorang elektor mungkin tidak memberikan suara sesuai dengan kehendak rakyat di negara bagiannya. Hal ini menimbulkan keraguan terhadap representasi yang sesungguhnya dari Electoral College.
Apakah Ada Upaya Mengubah Electoral College?
Seiring waktu, banyak warga dan politisi yang menyerukan perubahan atau penghapusan Electoral College untuk menggantinya dengan sistem pemilihan langsung berdasarkan suara rakyat. Meski demikian, mengubah atau menghapus Electoral College bukanlah hal yang mudah. Untuk melakukan perubahan ini, diperlukan amandemen konstitusi yang membutuhkan dukungan dua pertiga dari kedua kamar Kongres dan ratifikasi dari tiga perempat negara bagian.
Selain itu, negara bagian yang lebih kecil cenderung mempertahankan sistem ini karena memberikan mereka pengaruh yang lebih besar dalam pemilihan presiden. Beberapa reformasi yang diusulkan mencakup penggunaan sistem proporsional atau penerapan suara rakyat secara nasional melalui National Popular Vote Interstate Compact, perjanjian yang memungkinkan negara bagian memberikan suara elektornya kepada kandidat dengan suara rakyat terbanyak.
Kesimpulan: Electoral College adalah sistem unik yang dirancang untuk menciptakan keseimbangan dalam pemilihan presiden Amerika Serikat. Meskipun menghadirkan kelebihan dalam hal representasi negara bagian, sistem ini juga mengundang kritik karena dianggap dapat mengabaikan kehendak mayoritas rakyat.
Hingga saat ini, debat tentang efektivitas dan relevansi Electoral College terus berlanjut, dengan berbagai pihak yang mendukung reformasi ataupun penghapusan sistem tersebut.