Pengertian kalimat dan contohnya secara umum. Yang namanya Kalimat, biasanya di sekolah selalu berkaitan dengan mata pelajaran bahasa Indonesia. Pada suatu kalimat tentunya terdapat unsur-unsur atau lebih dikenal dengan sebutan pola, dan memiliki jenis-jenis. Nah,.. pada kesempatan kali ini kami akan memberikan sedikit penjelasan tentang definisi kalimat, yang dilengkapi dengan contohnya maupun penjelasan lainnya yang berkaitan.
A. Apa Yang Dimaksud Kalimat?
Pengertian Kalimat adalah gabungan dua kata ataupun lebih, baik itu dalam bentuk lisan maupun tulisan yang disusun sesuai pola tertentu sehingga memiliki arti. Kalimat yang baik dan benar tentunya memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu mengandung unsur-unsur seperti S (Subjek), P (Predikat), O (Objek), dan K (Keterangan), atau disingkat menjadi pola S-P-O-K.
B. Unsur-Unsur Kalimat
Berikut ini unsur-unsur yang selalu terdapat pada sebuah kalimat, diantaranya:
1. S (Subjek)
Subjek sering disebut sebagai unsur inti atau unsur pokok pada sebuah kalimat, biasanya berupa kata-kata benda dan biasanya terletak sebelum unsur Predikat.
2. P (Predikat)
Predikat yaitu unsur yang fungsinya menerangkan yang sedang dilakukan subjek pada kalimat. Predikat biasanya menggunakan kata kerja ataupun kata sifat.
3. O (Objek)
Objek bisanya terletak sesudah predikat, dapat di katakan objek merupakan keterangan yang berkaitan dengan predikat atau sesuatu yang menderita. Tapi pada kalimat pasif objek menjadi subjek.
4. K (Keterangan)
Keterangan pada suatu kalimat terletak di bagian akhir. Unsur keterangan biasanya di jadikan pelengkap kalimat.
Contoh Kalimat yang terdapat unsur Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan:
Rizki Sedang mencuci motor di halaman rumah. (Rizki= Subjek, Sedang mencuci= Predikat, Motor=Objek, Di halaman rumah= Keterangan)
C. Jenis-Jenis Kalimat
1. Kalimat aktif
Merupakan kalimat yang subjeknya melakukan suatu aktivitas, atau subjekmelakukan tindakan terhadap objek. Kalimat aktif memiliki ciri subjek sebagai pelaku dan predikat biasanya berawalam “me-” ataupun “ber-“. Adapun jenis-jenis kalimat aktif, diantaranya:
a). Kalimat aktif transitive
Yaitu pada kalimatnya membutuhkan objek yang mendapat tindakan dari subjeknya.
Contohnya:
Budi sedang memangkas rumput di halaman rumah.
Pada kalimat tersebut yang menjadi subjeknya “Budi”, dimana Budi sedang memberi suatu tindakan pada “Rumput” yang menjadi Objek.
b). Kalimat aktif Ekatransitive
Yaitu kalimat akfif yang umumnya memiliki unsur, S-P-O. Jadi kalimat ini membutuhkan objek tapi tidak membutuhkan keterangan atau pelengkap kalimat.
Contohnya:
Ayah sedang mencuci mobil.
Kalimat tersebut berpola Ayah=Subjek, Sedang Mencuci=Predikat, dan Mobil=Objek. Jadi tidak terdapat keterangan.
c). Kalimat aktif Intransitive
Biasanya kalimat aktif intransitive ini memilikipola S-P-K ata S-P, jadi tidak ada O (objek) yang menerima tindakan dari subjek.
Contohnya:
Ayah berangkat kerja tadi pagi.
Ibu sedang berbelanja ke supermarket.
Kakak sedang membaca.
Pada kalimat pertama dan ke dua memiliki pola S-P-K, sedangkan kalimat ke tiga memiliki pola S-P.
d). Kalimat aktif Dwitransitive
Yaitu kalimat yang memiliki pola S-P-O-K. Jadi kalimatnya harus memiliki Predikat dilengkapi Objek dan juga Keterangan.
Contohnya:
Andi sedang mencuci pakaian di kamar mandi.
Andri sedang menanam bunga di halaman rumahnya.
Pada kalimat tersebut memiliki pola S-P-O-K.
2. Kalimat pasif
Merupakan kalimat yang dimana subjek diberikan aktifitas/tindakan. Biasanya subjek dalam kalimat pasif sebagai penderita, predikatnya terdapat kata “ter-“, “di-“, “ke-an”, dan “ter-kan”, Lalu subjek pada kalimat pasif merupakan objek pada kalimat aktif.
>>Baca juga: Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku
D. Contoh Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif
Adapun beberapa contohnya dari kalimat aktif dan pasif, misalnya:
- Ibu sedang memasak daging ayam di dapur. (aktif)
- Daging ayam sedang dimasak ibu di dapur. (pasif)
- Kakek memancing ikan di sungai. (aktif)
- Ikan dipancing kakek di sungai. (pasif)
- Ayah membelikan sepatu baru. (aktif)
- Sepatu baru dibelikan oleh ayah. (pasif)
- Rendi sedang membaca majalah. (aktif)
- Majalah sedang dibaca rendi. (pasif)
- Edi menginjak bunga di taman. (aktif)
- Bunga terinjak Edi di taman. (pasif)
E. Kalimat Berdasarkan Pengucapannya
Kalimat berdasarkan pengucapannya dapat di bedakan menjadi dua macam, diantaranya:
1. Kalimat Langsung
Pengertian kalimat langsung yaitu kalimat yang diberitahukan atau diucapkan secara langsung pada orang lain. Atau bisa juga ucapan yang dikutip secara langsung dari orang lain, dan sama persis ucapannya. Biasanya kalimat langsung di tandai dengan tanda “…”, dan Kalimatnya bisa berupa kalimat perintah maupun kalimat tanya.
Contohnya:
- “Kamu terlihat canti hari ini,” kata Budi.
- “Apa kamu mau liburan hari ini?,” tanya Mira.
- Tadi ibu menyuruh, “Antarkan ibu belanja ke pasar!”.
- “Aku sangat senang”, kata ibu, “karena aku dapat peringkat pertama di kelas”.
2. Kalimat tidak langsung
Merupakan kalimat yang memberitahukan atau menceritakan ucapan orang lain, dalam bentuk kalimat berita. Kalimat tidak langsung, tidak menggunakan tanda “…” karena sudah di ubah menjadi kalimat berita.
Contohnya:
- Mira berkata bahwa besok dia akan ikut berlibur bersama budi.
- Ibu berkata bahwa di bangga sekali bahwa aku mendapat peringkat pertama di kelas.
- Mira bertanya apakah budi akan pergi untuk liburan hari ini.
- Ibu mengatakan bahwa aku harus mengantarnya belanja ke pasar.
F. Kalimat Berdasarkan Fungsinya
1. Kalimat Perintah
Merupakan kalimat yang berfungsi untuk memberikan perintah kepada orang lain, tujuannya supaya orang tersebut melakukan tindakan sesuai dengan perintah. Dalam penulisannya kalimat perintah harus diakhiri dengan tanda ! (tanda seru), jika pada pengucapannya, biasanya diucapkan dengan intonasi yang agak tinggi.
Contohnya:
- Jangan membuang sampah di semabarang tempat!
- Tolong antar adikmu ke sekolah!
- Tolong antarakan ibu belanja ke pasar!
2. Kalimat Tanya
Merupakan kalimat yang berfungsi untuk mendapat tanggapan, informasi, atau jawaban. Kalimat ini dalam penulisannya diakhiri dengan tanda Tanya (?), sedangakan dalam pengucapannya menggunakan intonasi yang menurun. Biasanya terdapat kata apa, kenapa, dimana, kapan, bagaimana, dan sebagainya.
Contohnya:
- Apa yang sedang dia lakukan saat ini?
- Mengapa kamu datang terlambat ke sekolah?
- Bagaimana caranya suapaya dia menerima cintaku?
- Dimana kamu membeli sepatu keren itu?
3. Kalimat Berita
Merupakan kalimat yang berisi memberitahukan suatu hal, penulisannya diakhiri dengan tanda baca titik (.), dan pengucapannya dengan intonasi yang menurun, sehingga kalimat ini akan mendorong orang lain untuk memberikan tanggapan.
Contohnya:
- Aku tidak akan datang pada acara pernikahanmu nanti.
- Kakak akan datang dari jepang nanti malam.
- Aku tidak tahu kenapa dia datang sepagi ini.
>>Baca Juga: Pengertian Paragraf Induktif
>> Baca Juga: Pengertian Paragraf Deduktif
4. Kalimat Seruan
Merupakan kalimat yang fungsinya untuk mengungkapkan perasaan atau sesuatu yang mendadak. Kalimat seruan dalam penulisannya biasanya diakhiri dengan tanda seru (!) atau titik (.), sedangkan dalam pengucapannya menggunakan intonasi yang tinggi.
Contohnya:
- Astaga, handphoneku tidak terbawa.
- Aduh, catatan pelajaran biologi saya hilang.
- Wah, kamu terlihat cantik hari ini!
- Akhirnya aku berhasil juga mendapatkan sepatu edisi terbatas ini!
Itulah sedikit tulisan singkat tentang pengertian kalimat, semoga penjelasan kali ini dapat memberikan manfaat dan bisa menambah wawasan kamu. Jika ada beberapa kesalahan mohon di maafkan, sekian dan terimakasih.