Orang tua selalu berpesan “Tuntutlah ilmu setinggi bintang di langit”. Karena itu, tidak berlebihan jika mengatakan tabungan pendidikan anak tidak kalah pentingnya dengan kebutuhan sehari-hari. Bersama >>PFI Mega Life Indonesia Anda dapat membantu mewujudkan impian dan cita-cita si kecil. Jangan sampai mengorbankan cita-cita dan masa depan anak hanya karena lalai dalam perencanaan. Nah, jika harus memilih tabungan pendidikan anak, lebih baik asuransi atau tabungan?
Investasi Dana Pendidikan Anak: Perencanaan dan Besarannya
Tidak pernah ada kata terlalu dini dalam merencanakan dana tabungan pendidikan anak. Ini merupakan salah satu rencana investasi yang bisa dimulai sejak dini.
Hal ini disebabkan angka inflasi pendidikan di Indonesia yang terbilang sangat tinggi. Lembaga keuangan Jiwasraya menyebut asumsi angka kenaikan rata-rata uang pangkal di Indonesia adalah sebesar 15 persen per tahunnya.
Sedangkan Badan Pusat Statistik juga mencatat kenaikan inflasi dari sektor pendidikan di Indonesia mencapai 3,81 persen per tahun. Ini cukup menjadi salah satu pengeluaran terbesar bagi masyarakat. Kenaikan inflasi pendidikan ini mayoritas terjadi pada sekolah swasta, walaupun memang sekolah negeri cenderung deflasi.
Dengan rata-rata kenaikan inflasi cukup signifikan dari tahun ke tahun, prediksi biaya kuliah 5 tahun berikutnya bisa mencapai minimal 2-3 kali lipat dari biaya tahun berjalan, dan 4-5 kali lipat untuk 10 tahun berikutnya. Karena itu, besaran tabungan pendidikan anak harus bisa mengejar angka tersebut sesuai usia dan patokan biaya berlaku di pasaran saat ini. >>Baca Juga: Pengertian Asuransi Konvensional
Tabungan Pendidikan Anak: Asuransi Vs Tabungan Konvensional
Melihat kenaikan kebutuhan tabungan pendidikan anak, ada beberapa kriteria instrumen investasi yang wajib menjadi perhatian yaitu:
– Memiliki tingkat return yang maksimal.
– Bersifat jangka panjang jika untuk jenjang pendidikan yang tinggi.
– Berisiko rendah agar tabungan anak aman.
Jika orang tua harus memilih dana tabungan pendidikan anak antara instrumen asuransi atau tabungan konvensional, ada keunggulan dan kelemahan masing-masing yang harus dipertimbangkan.
1. Segi Pengembalian
Tabungan pendidikan anak yang memilih jenis tabungan konvensional, misalnya tabungan syariah ataupun tabungan berjangka, akan menjanjikan suku bunga yang pasti. Kisaran suku bunga saat artikel ini diturunkan (2020) dan yang lazim berjalan untuk jenis tabungan umum
adalah sekitar 1-1,5 persen per tahun.
Angka tersebut relatif tergolong rendah dibandingkan jenis instrumen investasi yang ada. Pastinya sulit mengimbangi tingkat inflasi pendidikan di Indonesia yang berkisar di atas angka 3 persen.
Nah lalu bagaimana dengan asuransi? Tabungan pendidikan anak yang menggunakan instrumen asuransi biasanya dialokasikan dengan pembelian unit link, atau dikelola di pasar modal. Untuk tingkat pengembalian dana atau profit melalui asuransi pendidikan, ilustrasi persentase bisa bervariasi sesuai performa unit link masing-masing perusahaan asuransi.
Estimasi return dengan asuransi unit link bisa lebih rendah, tetap atau bahkan bertambah hingga mencapai 20 persen per tahun. Tentunya, kemampuan untuk mengejar inflasi biaya pendidikan per tahun dari instrumen asuransi lebih menjanjikan dibandingkan tabungan konvensional.
2. Periode Tabungan Anak
Berbicara soal periode tabungan pendidikan anak, idealnya tentu orang tua ingin konsisten dan rutin menabung secara jangka panjang. Kedua pilihan tabungan anak, konvensional maupun asuransi pendidikan, bisa disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
Hanya saja, asuransi pendidikan cenderung bersifat lebih mengikat karena harus berjalan selama kurun waktu tertentu sebelum bisa dicairkan untuk dimanfaatkan. Ini tentu menjadi sebuah komitmen yang penting jika orang tua ingin berinvestasi secara konsisten.
Pergerakan nilai unit link yang aktif diperkirakan akan terus bergulir sehingga tabungan pendidikan anak tidak akan terhenti. Walaupun sekiranya orang tua sudah tidak lagi menyetor premi karena hasil bunga sudah bisa menghidupi polis tersebut.
Dengan demikian, boleh dikatakan asuransi pendidikan lebih unggul karena pengembalian bunga juga berlipat ganda karena nilai investasi bisa bersifat roll-over alias diinvestasikan kembali untuk menambah modal investasi.
3. Dari Segi Risiko
Untuk tabungan pendidikan anak, orang tua harus benar-benar jeli dan cermat memilih karena risikonya adalah masa depan anak-anak. Jika memilih tabungan konvensional, orang tua akan diuntungkan dengan perasaan aman dari jaminan LPS atau Lembaga Penjaminan Simpanan. Ini artinya, risiko tabungan yang habis karena bank bangkrut atau hal-hal lain
tetap akan aman.
Tabungan pendidikan anak yang menggunakan asuransi pendidikan, tidak ada yang bersifat menjamin. Hal ini tentunya bisa diantisipasi dengan memilih asuransi yang kredibel, terpercaya dan sudah terdaftar secara resmi di OJK atau Otoritas Jasa Keuangan. Risiko pada asuransi pendidikan juga bisa diatur dengan memilih jenis yang low risk. Tidak ada kejutan tidak menyenangkan dari produk yang dibeli.
Penting untuk diperhatikan juga kalau asuransi pendidikan biasanya juga memberikan fasilitas Uang Pertanggungan kepada Nama Tertanggung, sehingga ada keunggulan yang wajib dimasukkan sebagai pertimbangan keputusan menabung dana tabungan pendidikan anak dengan memilih jenis asuransi.
Pilih Mana? Tabungan Pendidikan atau Asuransi Pendidikan
Dengan keunggulan dan kelemahan masing-masing dari tabungan pendidikan konvensional dan asuransi pendidikan, orang tua mungkin menjadi dilema dalam memilih. Idealnya, orang tua bisa memilih kedua jenis instrumen ini untuk penggunaan berbeda.
Orang tua bisa menggunakan tabungan konvensional sebagai cara menabung dengan besaran variatif dan bersifat jangka pendek. Orang tua juga bisa memilih jenis tabungan yang lebih menguntungkan, misalnya deposito jangka pendek dengan bunga di atas 5 persen dengan jangka waktu menabung 6 bulan hingga 1 tahun atau lebih.
Di sisi lain, pilih juga asuransi pendidikan sebagai alternatif jangka panjang yang melatih kebiasan menabung melalui premi yang dibayar bulanan atau tahunan. Ketahui juga cara-cara untuk memaksimalkan manfaat asuransi hingga lebih fokus ke investasi jangka panjang.
PFI Mega Life menghadirkan Mega Saving Protection untuk kebutuhan tersebut. Ini adalah produk asuransi jiwa tradisional dwiguna yang memberikan perlindungan asuransi terhadap risiko meninggal dunia karena kecelakaan dan bukan kecelakaan.
Bersama PFI Mega Life anda dapat membantu mewujudkan impian dan cita-cita si kecil. Dengan kombinasi tepat antara asuransi jiwa dengan investasi, orang tua akan bisa merancang kebutuhan rencana investasi dengan fasilitas pembayaran premi hanya satu kali saja.