Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang pengertian batuan sedimen, yang dilengkapi dengan proses terbentuknya, klasifikasi atau jenisnya, struktur, ciri-ciri, dan contohnya yang sering ditemukan di sekitar kita, berikut pembahasannya secara lengkap.
A. Penjelasan
Pengertian Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari hasil pelapukan dan erosi yang mengalami proses pengendapan atau sedimentasi. Proses terbentuknya batuan sedimen yaitu awalnya material endapan mengalami proses pengangkutan material dari suatu tempat sampai ke tempat material tersebut berhenti. Saat di tempat perhentian akhir material tersebut akan mengalami pengendapan secara terus menerus dan mendapatkan suplai dari material lainnya yang datang mengendap. Setelah itu material akan mengalami proses pengerasan dan menjadi batuan.
Perlu kamu ketahui juga bahwa hampir 70% batuan di planet bumi merupakan jenis batu sedimen, tapi hanya sekitar 2% saja volume batuan tersebut tersebar di permukaan bumi, dengan ketebalannya berbeda-beda dan relatif tipis. Sedengkan Ilmu yang mempelajari tentang batu sedimen disebut Sedimenologi.
B. Proses Terbentuknya Batuan Sedimen
Setelah memahami pengertian batuan sedimen, berikut kami berikan ragam proses terbentuknya yang dibagi kedalam 3 (tiga) macam:
a. Suspension
Merupakan gerak dari butiran-butiran material yang sesekali mengalami kontak dengan dasar sungai atau saluran yang membawanya. Butiran material yang mengendap akan bergerak dengan lompatan-lompatan yang cukup jauh tapi tetap dalam aliran sungai. Biasanya proses pembentukan dengan cara suspension terjadi pada butitan-butiran material yang berukuran kecil.
b. Bed load
Merupakan gerak dari butiran material yang selalu berada di dekat dasar sungai atau saluran aliran, gerakannya dengan cara bergeser, meluncur dengan cara berguling-guling, atau bisa juga dengan lompatan yang pendek karena materialnya berukuran relatif besar seperti pasir, kerikil, bongkahan, dsb.
c. Wash load
Merupakan gerakan butiran material yang tidak pernah mengalami kontak dengan dasar sungai atau dasar saluran aliran yang membawa material tersebut. Butiran-butiran material endapan terbawa oleh aliran sungai tanpa menyentuh dasarnya hingga sampai ke tempat akhir dan mengendap menjadi batuan. Pembentukan cara Wash load umumnya terjadi pada butiran material yang sangat halus.
C. Struktur Batuan Sedimen
Strtktur pada batu sedimen diartikan sebagai kenampakan batuan seperti dari segi ciri lapisan-lapisan atau perubahan dari pelapisan yang disebabkan dari proses saat terjadinya pengendapan hingga berhenti, mengeras dan menjadi batu.
a. Struktur Batuan Sedimen Primer
Merupakan struktur yang terjadi akibat proses pengendapan, struktur primer berguna untuk mengidentifikasi proses pengandapan butiran-butiran material, beberapa diantaranya:
- Laminasi / Pelapisan Sejajar – Laminasi batuan yang mengalami penyusunan secara horizontal akan saling sejajar yang satu dengan yang lainnya.
- Riak Gelombang Sejajar – Bentuk permukaan batuan secara berlapis dan bergelombang, hal tersebut disebabkan adanya arus sedimentasi yang terjadi.
- Cross Herringbone – Merupakan bentuk lapisan yang seperti terpotong pada bagian atasnya oleh lapisan berikutnya, atau bentuknya seperti tulang ikan, biasanya terjadi karena pasang surut air laut.
b. Struktur Batuan Sedimen Sekunder
Merupakan struktur sedimen yang terbentuk sebelum dan sesudah mengalami proses sedimentasi atau pengendapan. Hal ini menunjukan keadaan dari lingkungan pada daerah pengendapannya, misalnya seperti keadaan daerah dasar, lereng, atau lingkungan organik, misalnya struktur fluete cast dan load cast.
c. Struktur Batuan Sedimen Organik
Merupakan struktur yang terbentuk karena aktivitas organisme, misalnya seperti ognaisme cacing, tumbuhan, dsb. Contoh strukturnya: Tracks dan Burrows.
D. Klasifikasi Batuan Sedimen
Berikut ini jenis atau klasifikasi batuan sedimen yang dapat kamu ketahui diantaranya;
a. Menurut Pembentukannya
1. Batuan sedimen klastik / mekanik
Terbentuk dengan proses mekanik sehingga susunan kimiawi pada batuan tidak mengalami perubahan, batu sedimen jenis ini terbentuk karena material pembentuknya terangkut oleh aliran air sungai lalu akan hancur menjadi butiran kecil dan mengalami pengendapan di wilayah hilir sungai, Contohnya batu pasir, tanah pasir, kerikil, batu konglomerat, dsb.
2. Batuan sedimen kimia
Umumnya terbentuk karena adanya reksi kimia antara batuan dengan air, air akan melarutkan butiran kecil dan mengandapkan butiran tersebut secara kimiawi. Misalnya pada aliran air panas yang mengendapkan butiran-butiran material batuan secara kimiawi dan membentuk Kalsit. Contohnya seperti tanah liat dan batu pasir.
3. Batuan sedimen organik / Orgasen
Terbentuk karena diendapkan oleh organisme hidup, misalnya oleh tumbuhan. Contohnya batu bara dan batu kapur.
b. Berdasarkan Tenaga Pembawanya
Batu sedimen Terbentuk berdasarkan tenaga pembawa materialnya ataupun tenaga pembentuknya, antara lain:
- Sedimen Aquatic – Terbentuk karena materialnya terbawa dan terendapkan oleh tenaga air, seperti tenaga air sungai. Contohnya batu pasir dan batu konglomerat.
- Sedimen Glacial – Batu sedimn yang terbentuk karena materialnya terbawa dan terendapkan oleh tenaga gletser. Contohnya batu maraine.
- Sedimen Marine – Terbentuk karena maaterialnya terbawa lalu terendapkan oleh tenaga air laut. Contohnya batu tombolo dan gosong pasir.
- Sedimen Aeris – Komponen material pembentuknya terbawa dan terendapkan oleh tenaga angin. Contohnya seperti tanah pasir, tanah loss, padang pasir, dan barchan.
c. Menurut Tempat Pengendapannya
Sedangkan menurut tempat pengendapannya batuan sedimen, terbagi menjadi:
- Sedimen Teristris – Pengendapannya terjadi di daerah daratan.
- Sedimen Fluvial – Pengendapan material pembentuk batuan terjadi di daerah Sungai.
- Sedimen Glasial – Pengendapan batuan yang terjadi di daerah yang terdapat gletser.
- Sedimen Limnis – Tempat pengendapannya terjadi di daerah danau. >>Baca Juga: Pengertian Danau, Jenisnya, dan Manfaatnya
- Sedimen Marine – Tempat pengendapan material pembentuk batuan terjadi di daerah laut.
E. Ciri-Ciri Batuan Sedimen
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan ciri-ciri batuan sedimen yang dapat kita ketahui, antara lain:
a. Proses Terbentuknya
Terbentuk karena endapan material halus, sehingga mengeras dan menjadi batuan, beberapa prosesnya seperti Suspension, wash load, dan bed load.
b. Struktur
Dari segi struktur memiliki banyak variasi atau jenis seperti Cross Herringbone, Cross Bedding, Parallel Laminasi, Cross Laminasi, dsb.
c. Warna
Banyak variasi warnanya mulai dari yang berwarna terang seperti kekuning-kuningan, putih, hingga ke abu-abuan. Tapi ada juga yang berwarna gelap misalnya seperti warna kecoklatan, kemerahan, dan hitam, perbedaan warna ini tergantung dari proses dan material pembentuknya.
d. Permukaan
Dari segi permukaan batu sedimen terdapat 3 (tiga) macam yaitu Permukaan kasar seperti meruncing dengan butiran mineral yang tidak halus, selanjutnya permukaan sedang yang butiran material penyusunnya tidak terlalu meruncing dan tidak terlalu halus maupun kasar, dan permukaan halus tidak meruncing alias rata biasanya terbentuk dari material dengan butiran yang sangat halus sekali.
>>Baca Juga: Pengertian Batuan Beku
>>Baca Juga: Pengertian Batuan Metamorf
F. Beberapa Contoh Batuan Sedimen
Berikut ini contoh batuan sedimen yang dapat kita temukan, antara lain:
a. Batu Konglomerat
Merupakan batu yang terdiri dari kerikil, pasir, dan batu-batu lainnya yang menyatu dan terikat satu sama lain. Batuan Konglomerat ini termasuk kedalam batu sedimen kalastik. Material pembentuk batuan yang terbawa arus air akan mengendap, memadat, dan terikat satu sama lain sehingga mengeras.
b. Batu Pasir
Merupakan batuan yang proses terbentuknya dari butiran-butiran pasir yang terbawa oleh media pembawanya, seperti aliran air sungai. Butiran pasir tersebut akan terkumpul di suatu tempat, lalu mengendap dan mengeras. Batu pasir dapat tersusun dari berbagai macam material, ada juga yang tersusun dari mieral kuarsa dan feldspar, umumnya dapat di temukan pada lapisan kerak bumi.
c. Batu Lempung (Claystone)
Merupakan salah satu jenis batu sedimen yang mengandung unsur almunium dan silika. Mineral penyusun batuannya sangat halus, batu lempung bersifat liat. Mineral penyusunnya juga termasuk mineral aktif secara elektrokimiawi.
d. Batu Gamping
Batu gamping dapat terbentuk dengan beberapa cara yaitu secara mekanik, kimiawi, dan organik. Di alam batu gamping umumnya terbentuk secara organik hasil pengendapan rumah kerang dan siput, ganggang, dan kerangka binatang berjenis kerang lainnya, tentunya batu ini memiliki nilai ekonomis. Pembentukan yang secara mekanik sebenarnya hampir sama dengan cara organik yang membedakan hanya saat proses terjadinya perubahan terhadap materialnya yang terbawa arus dan di endapkan. Sedanglan pembentukan secara kimia terjadi pengendapan dalam kondisi tertentu seperti dalam air laut, air tawar, dan kondisi iklim yang dapat mempengaruhi saat proses pembentukannya.
e. Batu Bara (Coal)
Coal atau yang lebih dikenal dengan sebutan Batu Bara yaitu batu yang terbentuk dari hasil endapan organik seperti akar dan batang tumbuh-tumbuhan. Bagian tumbuhan yang mati akan mengendap, semakin lama akan terkumpul dan terkubur oleh material lain sehingga tekanan yang diberikan semakin bertambah, kandungan semakin berkurang dan terbentuklah batu bara. Umumnya batu bara terbentuk di daerah yang memiliki iklim tropis. Coal mengandung unsur seperti karbon, hidrogen dan oksigen seta sering digunakan sebagai bahan bakar fosil.
Akhir kata itulah tulisan tentang pengertian batuan sedimen, semoga dapat dipahami dan bermanfaat dalam menambah pengetahuan. Jika dalam tulisan iniada kesalahan mohon dimaafkan, cukup sekian dan terimakasih.