Inilah pengertian ekosistem sawah dilengkapi dengan ciri-ciri, komponen, dan jenis sawah yang sering di buat oleh manusia. Dalam ekosistem terdapat organisme hidup yang berkembang bersama-sama dengan lingkungannya sehinga menjadi suatu sistem.
Organisme hidup akan beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya dan terjadilah berbai interaksi. Seperti salah satu ekosistem buatan yaitu sawah yang menjadi tempat tinggal berbagai jenis organisme hidup.
Pengertian Ekosistem Sawah
Sawah merupakan lahan pertanian yang memiliki fisik permukaan yang rata, ber-air, dan umumnya di tanami padi, palawija, atau tanaman lainnya. Tapi kebanyakan sawah digunakan untuk bercocok tanam padi yang hasilnya berguna sebagai makanan pokok yaitu beras.
Sawah harus selalu di genangi air karena padi memerlukan air dalam periode tumbuhnya. Sumber air sawah umumnya menggunakan sistem irisgrasi yang bersumber dari mata air, sungai, danau, dll. Tapi ada juga sawah yang sumber airnya hanya dari air hujan dan mata air sekitar saja.
Salah satu syarat utama membuat sawah untuk bercocok tanam padi yaitu kebutuhan air harus selalu terpenuhi, jika tidak maka produktivitasnya akan mengalami penurunan. Selanjutnya yang perlu diperhatikan yaitu lokasi tanamnya.
Sawah yang akan di tanami padi maka harus memiliki ketinggian kira-kira 0-1500 meter dari permukaan laut, kondisi tanah harus berlumpur dan subur dengan ketebalan antara 18-22 cm. Lalu bagian bawahnya harus memiliki lapisan tanah yang keras sekitar 30 cm dari permukaan tanah, sehingga genangan air dapat tertampung dan menciptakan lumpur.
Iklim yang cocok untuk sawah sangat beragam, terutama di iklim tropis dengan kelembaban udara sekitar 200 mm/bulan. pH tanah untuk sawah yang baik 4,0 – 7,0 jika terlalu tinggi akan menghambat produktivitas tanaman padinya. Kelebihan dan kekurangan air juga dapat menurunkan produktivitasnya juga, karena itu perlu dilakukan pengaturan terhadap keluar masuknya air pada sawah.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian Ekosistem Sawah adalah suatu ekosistem buatan yang terdapat di darat, digunakan oleh petani sebagai tempat membudidayakan tanaman dan di sawah juga terdapat interaksi antara organisme hidup beserta lingkungannya.
BACA: Ekosistem Buatan: Pengertian, Ciri, Contoh, dan Manfaatnya
Ciri-Ciri Ekosistem Sawah
Berikut ini beberapa ciri ekosistem pada area pesawahan, diantaranya:
- Ekosistem berada di daratan dan umumnya terletak di dataran tinggi.
- Adanya biota hidup yang beradaptasi dengan dataran tinggi/ pegunungan.
- Areanya berlumpur dan selalu digenangi air.
- Umumnya di tumbuhi tanaman padi, dan dipanen tergantung musimnya.
- Terjadi rantai makanan.
Komponen Ekosistem Sawah
Unsur-unsur ekosistem di area sawah di bagai menjadi dua jenis yaitu unsur biotik (organisme hidup) dan unsur abiotik (benda-benda mati). Berikut ini penjelasannya secara lengkap:
1. Komponen Biotik
Di area pesawahan terdapat beragam komponen biotik seperti tumbuhan dan hewan. Biasanya keberadaan hewan seperti serangga, ikan-ikan kecil, belut, ular, tikus, burung, dll. keberadaanya muncul secara alami. Umumnya manusia membuat sawah hanya untuk ditanami padi saja. Adapun komponen biotik di sawah yang dibagi menjadi:
a. Produsen
Merupakan organisme yang dapat menghasilkan/membuat makanannya sendiri, seperti tumbuhan padi dan tanaman lainnya. Di area sawah Padi dan tanaman lain merupakan produsen yang dapat membuat makanannya sendiri dengan cara fotosintesis.
b. Konsumen
Yaitu organisme yang membutuhkan produsen sebagai makanannya. Jadi organisme ini tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga selalu bergantung kepada produsen untuk bertahan hidup. Bisanya merupakan hewan pemakan tumbuhan (herbivora) dan pemakan biji-bijian (omnivora) atau dalam rantai makanan disebut Konsumen Primer. Beberapa contohnya seperti serangga, tikus, burung pipit, dll.
Di sawah juga selain hewan herbivora dan omnivora, ada juga hewan karnivora atau pemakan daging. Jika dalam rantai makanan disebut konsumen sekunder. Beberapa contohnya seperti katak, ular, elang, dll.
c. Pengurai
Yaitu organisme yang menguraikan sisa-sisa organisme hidup yang sudah mati, sehingga menjadi zat organik. Zat organik ini berguna untuk kesuburan tanah, sehingga unsur hara tanah menjadi semakin baik dan produktivitas tumbuhan semakin meningkat. Beberapa contohnya sepeti bakteri, cacing, dan jamur.
BACA: Ekosistem Sungai dilengkapi Pengertian, Ciri, Komponen
2. Unsur Biotik
Berikut ini beberapa unsur biotik yang terdapat di sawah, misalnya:
a. Tanah
Tanah terbentuk dari pelapukan batuan yang disebabkan iklim, tumbuhan lumut, dll. Tanah yang subur diperlukan oleh organisme hidup khususnya tanaman, tanah yang subur membuat tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi tanaman.
b. Air
Semua makhluk hidup sangat membutuhkan air, di sawah air berperan penting untuk melarutkan dan membawa sumber makanan bagi tanaman padi. Adanya air tergantung dari curah hujan dan curah hujan tergantung iklim di tempat tersebut.
Air terdiri dari molekul H2O, air umumnya berbentuk cair, tapi ada juga yang bentuknya padat dan gas. Air berbentuk padat misalnya seeprti es atau salju dan air berbentuk gas berupa uap. Air sangat diperlukan makhluk hidup untuk kelangsungan hidupnya karena sebagian besar tubuh organime hidup mengandung air.
c. Cahaya matahari
Cahaya matahari sangat penting bagi makhluk hidup, terutama untuk tumbuhan dalam proses fotosintesis. Cahaya matahari mempengaruhi keragaman jenis ekosistem juga, karena dapat menentukan suhu diberbagai daerah bumi.
d. Udara
Udara mengandung berbagai macam jenis gas seperti oksigen, nitrogen, karbondioksida, dll. Oksigen berguna untuk bernafas, nitrogen berguna untuk membentuk protein, dan karbon dioksida berguna untuk tumbuhan dalam proses fotosintesis.
e. Iklim
Iklim merupakan keadaan cuaca dalam jangka waktu yang panjang, misalnya per-periode atau per-tahun. Sedangkan cuaca merupakan iklim pada suatu daerah dalam jangka yang pendek seperti mingguan dan bulanan.
Contoh Rantai Makanan di Ekosistem Sawah
Berikut ini beberapa contoh rantai makanan yang terjadi di area pesawahan, misalnya:
- Cahaya matahari -> Tanaman padi -> Tikus -> Ular -> Elang -> Pengurai.
- Cahaya matahari -> Tanaman padi -> Belalang -> Katak -> Ular -> Elang -> Pengurai.
- Cahaya matahari -> Tanaman padi -> burung pipit -> Ular -> Elang -> Pengurai.
BACA: Ekosistem Darat (Terestrial): Pengertian, Ciri, Jenis, dan Pelestariannya
Jenis-Jenis Sawah
Berikut ini jenis-jenis sawah yang sering dibuat oleh manusia, diantaranya:
1. Sawah Irigasi
Merupakan sawah yang dimana proses pengairan / sumber airnya berasal dari sungai atau waduk lalu dibuatkan irigrasi untuk menyalurkan air ke area pesawahan, hal ini dapat dilakukan secara teratur dan optimal sehingga tidak selalu bergantung kepada curah hujan. Oleh karena itu sawah jenis ini dapat bertahan di berbagai musim.
2. Sawah Tadah Hujan
Jenis sawah yang sistem pengairannya sebagian besar hanya mengandalkan curah hujan, sehingga sebagain besar cocok tanamnya dilakukan saat musim hujan saja. Jika musim kemarau kemungkinan besar akan dilanda kekeringan.
3. Sawah Lebak
Sawah yang dibuat berada dipinggir-pinggir sungai. Tapi saat ini sawah lebak jarang ditemui karena sangat beresiko terkena banjir dari luapan sungai saat musim hujan. Banyak petani mengalih fungsikan sawah jenis ini menjadi perkebunan seperti sawit, karet, dll.
4. Sawah Bencah
Merupakan sawah yang menggunakan sistem cocok tanam di lahan-lahan basah, seperti area rawa atau sungai yang sudah disurutkan airnya. Saat ini sawah bencah sudah jarang ditemukan juga, karena memiliki resiko yang sama seperti sawah lebak.
Itulah tulisan yang menjelaskan tentang Ekosistem Sawah. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kamu terutama dalam menambah pengetahuan. Jika terdapat kesalahan mohon maaf, terimakasih.