Berikut ini pengertian awan cumulus yang dilengkapi pengertian, proses terbentuknya, dan ciri yang dimilikinya. Awan merupakan kumpulan titik titik air, Kristal es yang berada di udara dan sewaktu waktu dapat mencair menjadi air hujan ataupun salju dan turun ke permukaan bumi. Di udara terdapat berbagai jenis awan mulai dari yang memiliki ketinggian rendah hingga paling tinggi dari permukaan bumi. Salah satu jenis awan yang terkenal yaitu Cumulus (Cu) yang berada di ketinggian antara 500 meter hingga 6 Kilometer. Untuk meahaminya secara lebih lengkap silahkan baca penjelasannya di bawah ini.
A. Penjelasan Utama
Yang dimaksud dengan Awan Cumulus adalah jenis awan yang terbentuk dari uap air yang menguap secara vertikal lalu mengalami kondensasi di udara, dan bentuknya seperti gumpalan kapas atau bunga kol yang mengapung di udara.
Di langit awan ini terlihat sepeti kapas atau bunga kol dengan alas yang rata, atau bagian atasnya agak bulat menyerupai kubah dan selalu berkembang secara vertikal. Saat kondisi sedang lembab ketingggiannya bisa mencapai 1000 meter, kemunculan awan ini sering menandakan cuaca sedang baik, tapi jika kemunculannya di musim panas umumnya menandakan cuaca akan hangat di saat pagi hari dan pada sore hari Cumulus akan berkembang menjadi Cumulus Congestus yang dapat menandakan akan terjadinya hujan cukup lebat, jika terus mengalami perkembangan secara vertikal makan akan berubah menjadi awan Cumulonimbus (Cb) yang akan mendatangkan badai.
Awan Cumulonimbus yang sering kita lihat memiliki warna gelap, tinggi dan padat, letaknya antara 2 km hingga puncaknya 16 km. Cumulonimbus dapat menyebabkan petir, cuaca buruk, hingga badai oleh karena itu awan ini dapat menjadi malapetaka bagi dunia penerbangan. Jika ada pesawat yang masuk ke awan Cumulonimbus yang di dalamnya terdapat es, badai, dan petir maka pesawat tersebut akan mengalami sebuah guncangan yang sangat keras hingga mesin pesawat tersebut membeku sehingga pesawat tidak berfungsi dan akhirnya jatuh dari ketinggian.
B. Proses Terbentuk Awan Cumulus
Proses terbentuknya awan secara umum yaitu air yang ada di bumi menguap akibat terpapar cahaya matahari, lalu uap air yang menguap secara vertikal tersebut di udara akan mengalami perubahan sehingga menjadi awan. Sedangkan awan kumulus terbentuk karena adanya proses konveksi, dimana disebabkan oleh faktor ketidak stabilan lapisan atmosfer, jika lapisan atmosfer mengalami ketidak stabilan secara berkelanjutan maka akan berubah menjadi awan Cumulonimbus yang berpotensi menyebabkan badai.
C. Ciri-Ciri Awan Cumulus
Berikut ini beberapa ciri yang dimiliki Cumulus, antara lain:
- Bentuknya menyerupai kapas atau bunga kol yang mengapung di udara.
- Terbentuk karena adanya proses konveksi.
- Termasuk kedalam awan dengan ketinggian sedang.
- Umunya tidak menyebabkan hujan, tapi jika mengalami perkembangan akan menimbulkan hujan hingga badai.
D. Jenis-Jenis Awan Cumulus
Berikut ini jenis-jenis Cumulus yang dapat kita ketahui, antara lain:
1. Cumulus Congestus (TCu)
Awan ini merupakan suatu bentu Cumulus yang berada di ketinggian rendah hingga menengah sektar 6 kilometer dari permukaan bumi, disebut juga sebagai awan petengahan antara Cumulus dan Comulunimbus.
2. Cumulus Humilis (Cu)
Awan jenis ini sering terlihat saat musim panas sehingga sering disebut sebagai Cumulus cuaca cerah, memiliki ketinggian antara 500 meter hingga 3 Km dari permukan bumi. Tapi apat mengalami perubahan jika berkembang menjadi Cumulus Congestus hingga menjadi awan petir di hari berikutnya.
3. Cumulus Mediocris (Cu med)
Termasuk kedalam awan rendah hingga menengah, awan ini lebih besar mengalami perkembangan secara vertikal dariada Cumulus Humilis. Bentuknya memiliki tonjolan pada bagian atasnya atau dapat menunjukan karkteristik seperti bungakol,dan ketinggiannya antara 500 meter hingga 3 km dari permukaan bumi.
>>Baca Juga: Awan Sirus
>>Baca Juga: Awan Nimbostratus
E. Kesimpulan
Dari uraian di atas maka dapat di ambil suatu kesimpulan bahwa pengertian awan cumulus adalah awan yang terbentuk dari uap air yang menguap secara vertikal, bentuknya menyerupai gumpalan kapas yang mengapung di atmosfer, dan kemunculannya menandakan cuaca sedang dalam keadaan baik.
Ciri-Cirinya:
- Bentuknya menyerupai gumpalan kapas atau bunga kol.
- Termasuk kedalam awan dengan ketinggian sedang.
- Tidak menyebabkan hujan.
- Bisa berkembang menjadi awan Comulunimbus yang dapat menyebabkan badai.
Akhir kata,… Itulah penjelasan yang dapat kami berikan. Semoga penjelasan yang singkat ini dapat memeberikan manfaat terutama dalam menambah ilmu pengetahuan kamu. Jika ditemukan beberapa kesalahan mohon maaf, cukup sekian dan terimakasih.